Sejarah dan Asal-Usul Sound Horeg: Ada Sejak 2000-an

Fenomena sound horeg menjadi bagian dari budaya hiburan jalanan di Jawa Timur --Net
KORANPAGARALAMPOS.COM - Fenomena ini mulai dikenal sekitar tahun 2014, ketika sebuah festival di Kabupaten Malang menampilkan sistem audio yang sangat besar, menarik perhatian masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, sound horeg menjadi bagian dari budaya hiburan jalanan di Jawa Timur dan menyebar ke sejumlah kota lainnya.
Sound horeg merupakan rangkaian sistem suara yang beroperasi dengan suara yang sangat keras, umumnya memainkan lagu dangdut, campursari, DJ remix, atau musik house.
Volume yang dihasilkan bisa melebihi 135 desibel.
BACA JUGA:Explore Umbulan Tanaka, Wisata Malang Ala Jepang Bikin Tenang Jiwa
Kata horeg diambil dari bahasa Jawa Kuno. Arti dari istilah ini adalah bergerak atau berputar.
Awal mula sound horeg berasal dari tahun 2000-an.
Pada masa itu, horeg berfungsi sebagai hiburan sederhana serta perangkat pengeras suara untuk sholawatan.
Fenomena ini pertama kali dikenal di Malang pada tahun 2014 ketika diadakan pawai di daerah tersebut.
BACA JUGA:Tahu Tek Khas Malang yang Viral di Media Sosial, Kamu Sudah Coba? Simak Resep Ini
Saat ini, sound horeg sering muncul dalam acara konser dan pesta rakyat. Tren sound horeg paling umum dijumpai di Jawa Timur.
Musik keras ini sering kali diputar di malam hari atau di tempat yang seharusnya tenang, seperti di dekat rumah ibadah atau kawasan padat penduduk.
Asal Usul Sound Horeg
Secara etimologis, seperti yang dijelaskan dalam Kamus Bahasa Jawa-Indonesia (KBJI) oleh Kemendikbud, kata horeg berarti bergerak atau bergetar.