Terkuak! Misteri Candi Wonorejo di Madiun, Warisan Hindu yang Muncul Berkat Petunjuk Gaib

Reporter: JOKO |

Editor: JOKO |

Rabu , 25 Jun 2025 - 22:37

Terkuak! Misteri Candi Wonorejo di Madiun, Warisan Hindu yang Muncul Berkat Petunjuk Gaib-pagaralampos-kolase

KORANPAGARALAMPOS.COM - Candi Wonorejo, yang terletak di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, adalah peninggalan kuno yang terungkap secara mengejutkan pada tahun 1989.

Setelah seorang warga bernama Soekarto mendapat mimpi didatangi sosok tua yang meminta agar “rumahnya” dibangun kembali di sebuah punden angker.

Setelah penggalian, warga menemukan yoni besar terguling yang menjadi awal dari pengungkapan situs candi ini.

Candi Wonorejo diperkirakan berasal dari era yang sejajar dengan zaman Majapahit.

Hal ini terlihat dari struktur bangunannya yang terdiri dari dua bahan utama batu andesit dan bata merah.

Bata merah sering dikaitkan dengan konsep panca maha buta lima elemen pembentuk alam semesta.

Meskipun konsep ini tidak eksplisit disebut dalam naskah Manasara, panduan pembangunan candi di India Kuno.

Namun, jenis campuran material ini banyak dijumpai di candi-candi Jawa Timur.

Yang menarik dari Candi Wonorejo adalah keberadaan Lingga dan Yoni yang masih utuh, sebuah hal langka di antara situs-situs serupa.

Biasanya hanya yoni yang tersisa, sementara lingga menghilang.

Namun di sini, lingga tersebut bahkan menampilkan simbol “seribu kepala Siwa”, menjadikannya sebagai Lingga Sejati, bukan semu.

terkuak! misteri candi wonorejo di madiun, warisan hindu yang muncul berkat petunjuk gaib                            koranpagaralampos.com - candi wonorejo, yang terletak di kabupaten madiun, jawa timur, adalah peninggalan kuno yang terungkap secara mengejutkan pada tahun 1989.
setelah seorang warga bernama soekarto mendapat mimpi didatangi sosok tua yang meminta agar “rumahnya” dibangun kembali di sebuah punden angker. 
setelah penggalian, warga menemukan yoni besar terguling yang menjadi awal dari pengungkapan situs candi ini.
candi wonorejo diperkirakan berasal dari era yang sejajar dengan zaman majapahit. 
baca juga:siapakah bangsa asyur? dimana mereka sekarang?
hal ini terlihat dari struktur bangunannya yang terdiri dari dua bahan utama batu andesit dan bata merah. 
bata merah sering dikaitkan dengan konsep panca maha buta  lima elemen pembentuk alam semesta.
meskipun konsep ini tidak eksplisit disebut dalam naskah manasara, panduan pembangunan candi di india kuno. 
namun, jenis campuran material ini banyak dijumpai di candi-candi jawa timur.
yang menarik dari candi wonorejo adalah keberadaan lingga dan yoni yang masih utuh, sebuah hal langka di antara situs-situs serupa.

baca juga:athena, kota para dewa dan asal mula peradaban barat
biasanya hanya yoni yang tersisa, sementara lingga menghilang. 
namun di sini, lingga tersebut bahkan menampilkan simbol “seribu kepala siwa”, menjadikannya sebagai lingga sejati, bukan semu. 
lingga seperti ini melambangkan kehadiran tuhan yang tak terjangkau oleh indra, sebagaimana dijelaskan dalam teks nirarta prakerta.
yoni di candi wonorejo tampak sederhana, tanpa hiasan naga atau makhluk mitologis lain yang biasanya menyertai yoni di candi milik istana. 
ini menunjukkan bahwa candi ini lebih mungkin digunakan oleh komunitas karesian atau pertapaan siwa, bukan sebagai tempat pemujaan kerajaan.
baca juga:asia selatan dan ancaman senjata nuklir, benarkah asia di ujung tanduk? 
berbagai artefak batu di sekitar situs, seperti bagian arca dan umpak pendopo, memperkuat dugaan bahwa candi wonorejo adalah situs pratista saba sebuah altar pemujaan yang sederhana dan terbuka, dengan tiang-tiang kayu yang menyangga atap organik. 
jenis candi seperti ini tercatat dalam naskah negarakertagama dan banyak ditemukan di sepanjang das brantas.
kerusakan candi kemungkinan disebabkan oleh kombinasi bencana alam dan ulah manusia. 
letusan gunung wilis dan kelut pada tahun 1641 diyakini sebagai salah satu penyebab keruntuhan, yang oleh masyarakat dikaitkan dengan mitos dewi uma yang murka. 
baca juga:keren! kerajaan ini bikin pasukan hanya dari tanah liat
namun, data arkeologis juga menunjukkan kemungkinan besar bahwa candi ini dirusak oleh penjarah yang mencari peripih emas di dalam sumuran candi. 
temuan yoni yang terguling di sumuran juga menguatkan hipotesis ini.
meskipun sempat dikaitkan dengan kisah mistis dan tokoh spiritual seperti “resi sentanu murti” atau mbah bejo yang menyebutkan bahwa yoni menyimpan abu jenazah (awulayon), bukti arkeologis menunjukkan sebaliknya. 
candi wonorejo bukanlah tempat pendarmaan (penyimpanan abu), melainkan situs pemujaan murni kepada siwa-parwati. 
baca juga:tak disangka! militer isriill tak berani sentuh kota ini, dimana kota itu? yuk simak artikelnya 
dalam konteks candi pendarmaan, biasanya terdapat arca dewa perwujudan seperti harihara atau siwa, bukan linggayoni.
yang membanggakan, masyarakat sekitar wonorejo menunjukkan kepedulian tinggi terhadap pelestarian situs ini. 
setelah penemuan, mereka cepat tanggap membersihkan dan melaporkan kepada pihak berwenang. 
kini, candi wonorejo telah berpagar rapi dan dilengkapi pendopo pelindung. 
tak hanya fisik candi yang terawat, tetapi sejarah dan konteks budaya hindu-nya juga tetap dijaga tanpa dicampur dengan mitos rekaan.
candi wonorejo bukan hanya jejak masa lalu, tetapi juga simbol dari toleransi dan penghormatan terhadap warisan budaya yang sebenarnya sebuah pelajaran tentang pentingnya merawat sejarah dengan hati-hati dan penuh rasa syukur.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 11 Desember 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan