Setahun Sekali
Disway--Pagaralam Pos
Tapi dalam keadaan arus mudik terlalu padat ada kemungkinan mobil Anda dipaksa diarahkan ke BBJ. Suka atau tidak suka.
BACA JUGA:Drainase di RT 11 dan RT 17 Perlu Perbaikan
BBJ sendiri punya kapal ferry yang cocok untuk ODOL. Punya empat kapal. Baru tahun ini BBJ akan dibuat lebih ramai. Di Lebaran ini sebagian kapal ferry milik perusahaan lain akan diarahkan ke BBJ.
Rezeki memang di tangan Tuhan, tapi sebagian juga dari tangan pembuat peraturan.
Saya sendiri akan naik ferry jurusan jauh: Surabaya-Lembar (Lombok). Ingin coba ferry yang punya kamar tidur berkelas.
Sebenarnya ferry itu juga akan ke Labuhan Bajo dan Ende, tapi waktu tidak cukup. Pilih turun di Lombok. Berlebaran bersama anak-cucu di Lombok. Kalau sempat menyeberang ferry lagi ke Sumbawa. Lalu naik perahu ke Pulau Moyo.
BACA JUGA:Harga Emas di Pagar Alam Tembus 9,4 Juta per Suku
Sudah lama saya ingin ke Pulau Moyo. Yakni sejak tahu bahwa 'Lady Di' pernah satu minggu menikmati pulau di utara Sumbawa Besar itu.
Anda sudah tahu siapa Lady Di. Pun penyanyi rock dunia Mick Jagger. Juga seminggu di situ. Saya malu pada mereka.
Menjelang Lebaran begini pelayanan umum memang kritis. Pejabat di bagian itu bisa panik. Juga ingin main aman. Maka keluarlah larangan untuk truk selama 15 hari di sekitar Lebaran. Maksudnya: truk jangan ikut memadati jalan raya.
Tentu pengusaha truk jengkel. Apalagi yang cicilan truknya belum lunas. Tidak hanya itu. Arus barang juga akan terganggu. Ekonom akan menjerit: aturan itu akan menaikkan angka inflasi. Seharusnya tidak perlu begitu lama. Kemajuan ekonomi juga jangan diganggu terlalu banyak.
BACA JUGA:Mudik Nyaman, Keluarga Nyaman
Yang paling rumit memang di penyeberangan. Khususnya Merak dan Selat Bali. Selalu ada anggapan kekurangan kapal di mana-mana. Padahal jumlah kapal berlebih-lebih. Untuk Merak misalnya, tersedia lebih 60 kapal. Dermaganyalah yang kurang.
Masalahnya: siapa yang harus membangun dermaga. Di sini dermaga seperti ''anak haram'' transportasi. Pemerintah cenderung menyerahkan itu menjadi urusan ASDP. Tentu ASDP tidak bisa menghindar kalau itu penugasan dari negara. ASDP adalah BUMN.
Namun ASDP akan berhitung secara bisnis: merugikan perusahaan atau tidak. Maka jumlah dermaga selalu kalah cepat dengan penambahan kapal dan naiknya jumlah penumpang.