Dinamika Suku Bunga, Respons Bank Sentral terhadap Kebijakan Perdagangan Global

Dinamika Suku Bunga, Respons Bank Sentral terhadap Kebijakan Perdagangan Global--

KORANPAGARALAMPOS.CO - Bank sentral global tengah bersiap menghadapi dampak kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang semakin menekan ekonomi dunia.

Sepanjang pekan ini, sejumlah bank sentral dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dan menentukan suku bunga acuan, termasuk bank sentral AS Federal Reserve hingga Bank Indonesia.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah bank sentral di AS, Inggris, dan Jepang telah mengambil keputusan terkait suku bunga.

Namun, dengan tarif global pada baja dan aluminium kini telah diterapkan serta meningkatnya ketegangan dengan Kanada, China, dan Uni Eropa, tantangan terhadap perdagangan global semakin nyata.

BACA JUGA:Indonesia Berpotensi Jadi Pemimpin Ekonomi Syariah, Ini Tantangan dan Solusinya

Banyak bank sentral diperkirakan akan menahan suku bunga dalam waktu dekat karena masih menunggu kepastian mengenai dampak kebijakan Trump terhadap pertumbuhan dan inflasi.

The Fed, misalnya, kemungkinan besar tidak akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan pekan ini meskipun sentimen pasar memburuk dan kemungkinan resesi di AS mengguncang Wall Street pekan lalu.

Skenario paling mungkin adalah suku bunga tetap, baik di AS maupun di Jepang, Inggris, dan Swedia.

Bank sentral negara lain seperti Afrika Selatan, Rusia, dan Bank Indonesia kemungkinan akan mengikuti langkah serupa.

BACA JUGA:Dukung Ekraf, Bahas Potensi Ekonomi Daerah

Namun, beberapa bank sentral mungkin bertindak cepat menghadapi risiko yang mendesak. Di Brasil, misalnya, bank sentral diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga guna meredam inflasi yang kembali melonjak.

Analis Bloomberg Economics Anna Wong dan Chris G. Collins mengatakan meskipun kepercayaan konsumen dan dunia usaha anjlok, ruang gerak The Fed untuk memangkas suku bunga terbatas oleh lonjakan ekspektasi inflasi.

"Tanpa adanya ‘Trump Put,’ keengganan The Fed untuk memangkas suku bunga atau memberikan pasar ‘Fed Put’ dapat mengubah perlambatan sentimen ekonomi menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar gejolak sementara,” ungkap mereka seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/3/2025).

Dalam beberapa hari ke depan, para pejabat bank sentral yang mengendalikan separuh dari 10 mata uang paling diperdagangkan di dunia, bersama rekan-rekan mereka di G20, akan menentukan arah suku bunga masing-masing.

Tag
Share