Preman Saham

Disway--Pagaralam Pos

Oleh: Dahlan Iskan

Para pengusaha besar kumpul di sebuah hotel di Jakarta Rabu lalu. Berbuka bersama. Jumlahnya 40 orang.

Mungkin hanya saya yang usahanya paling kecil di antara mereka. Mereka adalah pengurus pusat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Yang Anda sudah tahu siapa ketua umumnya: Willianto Tanta, pengusaha properti dari Makassar.

Tentu tidak hanya untuk makan bersama. Soal ekonomi dan keselarasan sosial juga jadi topik pembicaraan.

Sehari kemudian delapan naga besar Indonesia diundang Presiden Prabowo Subianto ke Istana. Anda sudah melihat fotonya. Di deretan kanan: Aguan dari grup Podomoro/PIK, Anthony Salim (Salim Group), Prajogo Pangestu (Chandra Asri Group), Datuk Tahir (Mayapada Group), Tomy Winata (Artha Graha Group). Di deretan kiri, dua pejabat Istana (Mensesneg  Prasetyo Hadi dan Seskab Teddy Indra Wijaya), Franky Wijaya (Sinar Mas Group), James Riyadi (Lippo Group), dan Boy Thohir (Adaro Group, kakak menteri BUMN Erick Thohir).

Kita tidak tahu apa yang dibicarakan di Istana. Yang disiarkan oleh Istana hanyalah foto itu. Bisa dimaklumi. Tapi Anda juga bisa menduga: tidak jauh-jauh dari kondisi perkembangan ekonomi belakangan ini. Rupiah anjlok. Harga saham di pasar modal jeblok. Ekspor turun. Likuiditas yang seret.

BACA JUGA:MU Ditahan Imbang Real Sociedad

Waskita Karya yang barusan menawarkan obligasi Rp 1 triliun hanya dapat Rp 100 miliar. Sungguh kasihan. Bisa dibayangkan bagaimana cash flow perusahaan BUMN itu.

Di samping soal ekonomi bisa juga Presiden Prabowo menambahkan agendanya sendiri: Danantara, Bank Emas, Pangan, Energi, dan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Opini publik menyimpulkan: negara sedang memerlukan bantuan para naga besar itu untuk meredakan gejolak ekonomi.

Di kalangan Tionghoa kata ''Naga'' aslinya berkonotasi positif dan mulia. Kata itu jadi berkonotasi negatif karena diterjemahkan dari aslinya: "Liong". Karena itu Tiongkok minta kata "Liong" jangan diterjemahkan dengan "naga". Atau "Dragon" dalam bahasa Inggris. Tidak pas dengan makna aslinya.

BACA JUGA:PSBS Biak Rusak Pesta Borneo FC

Delapan Liong tetalah bertemu "Liong" yang lebih besar. Kita lihat apakah gejolak ekonomi segera reda. Lalu kembali membaik.

Sehari sebelum pertemuan PSMTI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengadakan pertemuan dengan para pengusaha besar.

Tag
Share