KTM Sadar Diri Terhimpit

--Net

KORANPAGARALAMPOS.CO - Bos KTM, Pit Beirer sudah memberi ultimatum pada timnya sendiri bahwa situasi mereka terancam makin runyam kehilangan Pedro Acosta jika tak mampu menang lagi di MotoGP 2025.

Masa paceklik kemenangan trlah menjadi ancaman serius bagi KTM jelang dimulainya MotoGP 2025.

Sepanjang musim lalu, pabrikan Austria itu masih apes belum juga naik podium tertinggi lagi dalam balapan demi balapan. Ada momen sang bocah ajaib Pedro Acosta yang debut di tim satelit Tech3 membuat gebrakan.

Namun gebarakan dia hanya sebatas runner-up dan belum juga mencicipi kemenangan pertama di kelas premier. Sebagai informasi, tahun lalu memang jadi musimnya pabrikan Italia. Seluruh seri MotoGP dimenangi oleh dua pabrikan saja, Ducati dan Aprilia. Itupun Aprilia cuma kebagian dua seri.

BACA JUGA:Imbau Warga Terapkan PHBS di Musim Penghujan

Selebihnya, motor Si Merah Borgo Panigale yang selalu jadi terdepan.

Apabila situasi KTM masih belum juga mampu mendobrak dominasi pabrikan Italia itu, maka hal tersebut jelas akan merugikan mereka.

Alasannya, kondisi KTM sedang tidak baik-baik saja. Finansial mereka sedang terguncang dan bahkan isu hangkrut sudah menggema aejak akhir tahun lalu.

Jika masih belum berhasil menang, bukan hanya sponsor yang akan lari, melainkan pembalap andalan pun terancam cabut juga. Pit Beirer selaku Direktur Motorsport KTM, sangat sadar tentang risiko tersebut.

BACA JUGA:Cegah Kecelakaan, Satlantas Pagaralam Imbau ODOL

Bahkan dia juga harus siap menelan pil pahit jika sampai kehilangan Acosta, si juara dunia Mtoo2 dan Moto3 yang amat potensial bagi kubu mereka.

"Dengan memiliki pembalap yang lebih baik, kami juga mendapatkan dukungan dari mitra dan sponsor," ungkap Beirer dikutip Bolasport dari KTM.

"Mereka mungkin lebih tertarik pada pembalap yang kuat daripada debutan. Dalam hal ini, sesuatu juga terjadi di sisi sponsorship kami. Kami telah mengontrak pembalap ini selama dua tahun, apa yang terjadi setelah itu masih harus dilihat."

"Jika mereka mendatangkan kesuksesan yang kita semua inginkan, harganya (gajinya) tidak akan semakin murah di masa mendatang. Kami juga berhasil melakukan ini dalam olahraga lain. Jika pemain berbakat tumbuh bersama kami dan menjadi sangat bagus, maka kami biasanya dapat mempertahankannya."

Tag
Share