Lomba Heboh

Disway--Pagaralam Pos

Pun wanita muda itu. Kali pertama dia sendirian Imlek di perantauan. Maka ketika di Kroya, saya kirim Wechat kepadanyi: agar ke Bandung. Berkumpul dengan saya, istri, dan beberapa teman Senam Dahlan Iskan dari Surabaya seperti Nicky, Desy, Pipit, Yuli, dan Ati.

Kebetulan seorang perusuh Disway Bandung punya acara: Yana Priatna atau Kang Yana. Ia punya perusahaan real estate yang tergolong sukses. Bahkan lagi berkembang ke Bandung Barat --ke sebuah bukit yang ia sebut sebagai "bukit 380".

BACA JUGA:Rekomendasi untuk Pecinta Kuliner Makanan Khas Bogor!

Berada di proyek perumahannya ini kami --lebih 1.000 orang pesenam-- serasa di puncak menara: ke arah mana pun memandang terlihat lembah nan indah.

Rupanya Kang Yana juga mengundang para perusuh. Kami saling sapa. Perusuhwati dari Jakarta, Jenny Widjaja, langsung mengundang: agar kami merayakan malam tahun baru Imlek di restonyi. Di Kelapa Gading. Di resto Sagolisious.

Si Gadis Tiongkok pun ikut ke Bandung. Kali pertama. Naik kereta cepat Whoosh. Juga kali pertama. Sayangnya Whoosh itu telat satu jam. Dia masih beruntung. Teman saya yang lain telat tiga jam.

Penyebabnya Anda sudah tahu: ada benda asing teronggok di tengah rel. Yakni di KM 53, kawasan Karawang. Setelah didekati benda teronggok itu ternyata orang gila.

BACA JUGA:Fokus dengan Copenhagen

Rel kereta cepat sebenarnya sudah dipagari. Sepanjang Jakarta-Bandung. Juga dipasangi banyak kamera: hampir 400 kamera. Setiap saat sudah ada petugas patroli. Satu petugas mondar-mandir untuk jarak 500 meter.

Ternyata "benda" itu masuk ke rel lewat saluran air. Ini kejadian pertama --belum pernah terjadi di negara asal kereta cepat itu.

Seorang teman menceritakan betapa kacau stasiun kereta cepat Halim saat itu. Ia berempat dengan istri dan dua anak. Baru kali pertama naik Whoosh.

Penumpang menumpuk. Krisis. Inilah pengalaman pertama manajemen Whoosh menghadapi situasi krisis. Tidak terlalu siap. Layar informasi yang mestinya bisa untuk mengarahkan penumpang tidak menjadi bagian mengatasi krisis.

BACA JUGA:3 Kali Penarikan Rp500 Ribu Saldo DANA Gratis dari Aplikasi Ini, Live Withdraw!

Kata teman itu, layar informasi isinya tetap saja lebih banyak  iklan. Iklan. Iklan. Penumpang menunggu informasi baru yang tertayang di situ. Yang banyak muncul tetap saja iklan.

Teman saya itu pun ikut turun tangan. Ia bicara di depan sekitar 100 penumpang yang lagi marah. Berhasil. Musibah bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Kemarahan penumpang pun reda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan