Bikin Bulu Kuduk Merinding! Kisah Mistis Pendaki Di Gunung Singgalang Sumatera Barat, Ini Ulasannya!
Bikin Bulu Kuduk Merinding! Kisah Mistis Pendaki Di Gunung Singgalang Sumatera Barat, Ini Ulasannya!-Mister Aladin-Mister Aladin
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 5 Wisata Curug yang Keren di Cianjur
Tragedi tersebut pun akhirnya ditandai dengan adanya 2 tugu berwarna kuning sebagai penanda dan kenangan hilangnya 2 pendaki tersebut. Tugu tersebut dinamakan dengan tugu Galapagos.
Selain kisah hilangnya 2 pendaki yang viral pada masa itu, Gunung Singgalang juga menyimpan cerita lain, yaitu legenda 7 manusia harimau.
Konon, pada zaman dahulu Gunung Singgalang merupakan asal muasal lahirnya 7 Manusia Harimau yang melegenda.
Diceritakan bila penduduk Desa Singgalang memiliki perguruan bela diri silat.
BACA JUGA:WOW Fantastis! Inilah 5 Destinasi Wisata Curug Di Cianjur, Wajib Dikunjungi Lurrrr!
Salah satu ujian berat para calon pendekar perguruan tersebut adalah, mereka harus melewati ujian menelusuri hutan Gunung Singgalang dengan hanya bermodalkan bawang dan garam.
Jika calon pendekar tersebut mampu pulang dari Gunung Singgalang dengan membawa sabuk dari kulit harimau, maka ia dinyatakan lulus serta memiliki ilmu harimau.
Legenda 7 Manusia Harimau sendiri pernah diangkat menjadi sebuah series di televisi nasional beberapa tahun yang lalu.
Mendaki gunung merupakan hoby dan mempunyai kepuasan tersendiri. Seperti apa yang dirasakan Agus Suyaman ketika sudah berada di puncak gunung.
BACA JUGA:Mari Intip, Panorama Alam 3 Destinasi Wisata Air Terjun Di Kalimantan Tengah Ini Ulasannya!
Bahkan hampir gunung yang ada di Indonesia ini sudah pernah dijelajahinya.Mengingat kembali pada pendakian yang pernah dialaminya pada era tahun 90an.
Ketika itu, akan mendaki Gunung Singgalang di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, yang memiliki ketinggian diatas permukaan laut 2.877 meter.
Sebuah kisah mistis dialami oleh lima orang pendaki di Gunung Singgalang saat mereka tersesat dan bertemu kakek penjaga hutan.
Kejadian dan kisah mistis yang dialami oleh lima orang pendaki itu saat mereka tersesat dan bertemu kakek penjaga hutan.