Sering Melakukan Kickdown, Apakah Bisa Merusak Transmisi Mobil Matik? Ini Penjelasannya!

Reporter: Edi |

Editor: Almi |

Selasa , 14 Jan 2025 - 07:08

Sering Melakukan Kickdown, Apakah Bisa Merusak Transmisi Mobil Matik? Ini Penjelasannya!--foto: kolase pagaralampos.co

KORANPAGARALAMPOS.CO - Kickdown adalah salah satu metode pengoperasian mobil matik yang digunakan untuk menghasilkan akselerasi maksimal.

Metode ini sering kali dianggap bisa merusak komponen transmisi mobil matik.

Kickdown dilakukan dengan cara menginjak pedal gas secara spontan dan dalam, yang menyebabkan sistem transmisi menurunkan gigi untuk mencapai torsi maksimal.

Namun, apakah sering melakukan kickdown benar-benar bisa merusak transmisi? Mari kita bahas lebih dalam.

Apa itu Kickdown?

Kickdown adalah teknik menginjak pedal gas secara dalam untuk meminta mobil berakselerasi dengan cepat.

Biasanya, hal ini dilakukan saat pengemudi hendak mendahului kendaraan di depan atau saat ingin mencapai kecepatan lebih tinggi dengan cepat.

Dalam proses kickdown, sistem transmisi akan menurunkan gigi untuk memberikan torsi lebih besar yang diperlukan untuk akselerasi cepat.

Oleh karena itu, teknik ini menjadi penting dalam pengoperasian mobil matik, terutama saat dibutuhkan performa maksimal.

Dampak Kickdown pada Transmisi

Meski terlihat bermanfaat untuk meningkatkan performa, sering melakukan kickdown pada mobil matik bisa menimbulkan kekhawatiran tentang kerusakan transmisi, terutama pada transmisi otomatis konvensional atau otomatis variabel kontinu (CVT).

Danang, pemilik bengkel mobil spesialis BMW & Mercedes-Benz Danang Auto Safe Semarang, menjelaskan bahwa kickdown memang terkadang diperlukan dalam pengoperasian mobil matik.

sering melakukan kickdown, apakah bisa merusak transmisi mobil matik? ini penjelasannya!                            koranpagaralampos.co - kickdown adalah salah satu metode pengoperasian mobil matik yang digunakan untuk menghasilkan akselerasi maksimal.
metode ini sering kali dianggap bisa merusak komponen transmisi mobil matik.
kickdown dilakukan dengan cara menginjak pedal gas secara spontan dan dalam, yang menyebabkan sistem transmisi menurunkan gigi untuk mencapai torsi maksimal.
namun, apakah sering melakukan kickdown benar-benar bisa merusak transmisi? mari kita bahas lebih dalam.
baca juga:rekomendasi 5 mobil bekas tipe sedan elegan yang harganya setara 2 unit supra x 125, ini dia merknya!
apa itu kickdown?
kickdown adalah teknik menginjak pedal gas secara dalam untuk meminta mobil berakselerasi dengan cepat.
biasanya, hal ini dilakukan saat pengemudi hendak mendahului kendaraan di depan atau saat ingin mencapai kecepatan lebih tinggi dengan cepat.
dalam proses kickdown, sistem transmisi akan menurunkan gigi untuk memberikan torsi lebih besar yang diperlukan untuk akselerasi cepat.
baca juga:suzuki fronx 2025, mobil murah dengan fitur mewah, cuma segini harga barunya!
oleh karena itu, teknik ini menjadi penting dalam pengoperasian mobil matik, terutama saat dibutuhkan performa maksimal.
dampak kickdown pada transmisi
meski terlihat bermanfaat untuk meningkatkan performa, sering melakukan kickdown pada mobil matik bisa menimbulkan kekhawatiran tentang kerusakan transmisi, terutama pada transmisi otomatis konvensional atau otomatis variabel kontinu (cvt).
danang, pemilik bengkel mobil spesialis bmw & mercedes-benz danang auto safe semarang, menjelaskan bahwa kickdown memang terkadang diperlukan dalam pengoperasian mobil matik.
baca juga:mengenal suzuki celerio, mobil irit dengan harga separuh brio e cvt, segini harganya!
misalnya, ketika hendak mendahului kendaraan di depan, teknik kickdown akan menurunkan gigi transmisi ke gigi lebih rendah untuk mendapatkan akselerasi yang cepat.
menurut danang, kickdown pada mobil matik yang dirawat dengan baik dan dilakukan pada waktu yang tepat tidak akan merusak transmisi.
"sebagian besar transmisi at konvensional aman-aman saja meski mobil sering di-kickdown, namun untuk cvt, ada beberapa kasus yang bisa menyebabkan kerusakan," katanya.
transmisi at vs cvt
baca juga:mobil retro dengan teknologi masa depan, yuk kenali lebih dalam suzuki lapin lc!
perbedaan utama antara transmisi otomatis konvensional (at) dan transmisi variabel kontinu (cvt) adalah cara kerja keduanya dalam mengubah rasio gigi.
transmisi at menggunakan beberapa gigi untuk mengatur rasio kecepatan, sedangkan cvt menggunakan sabuk baja dan puli yang dapat terus menyesuaikan rasio kecepatan tanpa batasan gigi tetap.
karena karakteristik cvt yang lebih lembut dan tidak memiliki gigi tetap, cvt lebih rentan terhadap kerusakan jika terlalu sering dioperasikan secara spontan, seperti saat melakukan kickdown.
pada transmisi cvt, sabuk baja dan puli bisa mengalami selip atau keausan lebih cepat jika teknik kickdown digunakan terlalu sering atau secara kasar.
baca juga:awas bahaya rem blong pada mobil matik di jalan menurun! ini dia cara kenali potensi dan cara menghindarinya!
hal ini disebabkan oleh cara kerja cvt yang seharusnya lebih cocok untuk berkendara dengan akselerasi yang lebih halus dan tidak terlalu mendadak.
perawatan yang tepat agar kickdown aman
meskipun kickdown dapat memberikan akselerasi yang baik, penting untuk diingat bahwa perawatan transmisi tetap menjadi faktor kunci dalam menjaga umur panjang komponen transmisi.
salah satu cara untuk menjaga transmisi tetap awet meski sering melakukan kickdown adalah dengan melakukan perawatan rutin, seperti mengganti oli transmisi pada waktu yang tepat.
baca juga:biar awet, ini dia cara menghindari kerusakan baterai mobil listrik saat mengecas!
oli transmisi yang kotor atau sudah tidak efektif lagi dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada komponen transmisi, mempercepat kerusakan.
“transmisi otomatis, terutama pada mobil-mobil seperti bmw dan mercedes-benz yang lebih banyak menggunakan transmisi at, sebenarnya aman meskipun sering digunakan kickdown. namun, jika perawatan tidak dilakukan dengan baik, kerusakan bisa terjadi,” ujar danang.
kesimpulan
kickdown memang memiliki peran penting dalam meningkatkan performa mobil matik, terutama dalam kondisi tertentu seperti saat mendahului kendaraan.
baca juga:suzuki minibus 2025, paling cocok untuk mobil keluarga, ini dia speseifikasinya!
namun, sering melakukannya tanpa perawatan yang tepat bisa menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi, terutama pada transmisi cvt.
sebagai pengemudi, anda sebaiknya memperhatikan kondisi mobil secara keseluruhan dan melakukan perawatan secara berkala, agar transmisi tetap dalam kondisi baik dan performa mobil tetap optimal.
sebagai langkah pencegahan, pastikan untuk mengganti oli transmisi sesuai jadwal yang dianjurkan oleh pabrikan mobil anda.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 15 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan