"Sepak bola, dan Strategi 'Sponsorship'

"Sepak bola, dan Strategi 'Sponsorship'--Net

Menghilangkan keberadaan kompetitor di masyarakat. Sama juga "menceraikan" sebuah produk dengan habit dan kebiasaan publik.

ASEAN Championship, atau lebih mudah disebut "Misubishi Electric Cup 2024", menarik ditilik dari sisi sponsorship. Sponsorship menjadi hal yang vital untuk penyelenggaraan satu even. 

Terlebih even regional seperti ASEAN CUP. Baik Mitsubishi, maupun Suzuki, atau mungkin industri otomotif lain seperti: Hyundai (Korea Selatan), Honda (Jepang), Toyota (Jepang), Wuling (China), punya pangsa pasar besar yang fanatis di ASEAN.

BACA JUGA:Resep Soto Ayam Bakso Rumahan, Dengan Kuah Kaldu Enaknya Bikin Ketagihan!

Memiliki jumlah penduduk 680 jutaan (2023) di seluruh ASEAN. Dimana Indonesia menyumbang 40 persennya (277 juta). Bagi Mitsubishi, Suzuki, atau lainnya sponsorship akan melahirkan "feedback" "extraordinary".

ASEAN CUP (2024),  yang sebelumnya bernama AFF Suzuki Cup. Sejak tahun 2008 hingga 2020 (enam even),  di-sponsori oleh perusahaan otomotif Jepang (Suzuki). Salah satu kompetitor Misubishi di regional ASEAN.

Tercatat, penjualan mobil di tujuh negara ASEAN (2024) dari Januari-Agustus mencapai 2.000.000 (dua juta unit lebih). Dari jumlah itu, mobil produksi Jepang mendominasi penjualan.

Menurut catatan, per tahun 2017 saja. Jepang menguasai pangsa pasar Indonesia sebanyak 98 persen. Jumlah tersebut tidak banyak bergeser dari tahun ke tahun. Meskipun mobil Korea, seperti Hyundai juga populer dan diminati. Jepang tetap nomor satu.

BACA JUGA: Resep Dorayaki Matcha yang Lembut Manis dan Harum Untuk Camilan Cobain?

Bisnis dan olahraga, terutama sepak bola. Selalu menggiurkan untuk menciptakan kohesifitas, atau dipadukan. "Simbiosa mutualisme" antara keduanya, akan melahirkan persaingan dan kompetisi.

Persaingan, saling berlomba dengan berbagai strategi, tidak ada yang salah. Paul Sloane dalam bukunya "Lateral Thinking: For Every Day" menyebutkan.

"Lindungi Bisnis Anda dengan berpikir, bagaimana seorang kriminal. Atau kompetitor (pesaing), akan memanfaatkan kelemahan dan melibas Anda". Berkompetisi, dengan pendekatan masing-masing, cara masing-masing. Tidak salah!

Apa yang dikatakan Paul Sloane. "Memasarkan produk, perlu kelihaian dan berpikir di luar kebiasaan (lateral), serta licik di dalam pendekatan. Berpikirlah seperti kriminal, tapi tetap taat hukum.

BACA JUGA: Resep Dorayaki Matcha yang Lembut Manis dan Harum Untuk Camilan Cobain?

Sepak bola ASEAN, akan semakin maju dengan banyaknya sponsorship yang saling bersaing. Berkompetisi, saling berlomba antara industri otomotif dalam sepak bola ASEAN, akan melahirkan prestasi inklusif. Tidak sebatas regional saja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan