Tolak Bom

Disway--Disway

Dari Unas, Bahrawi ke Amerika. Ia mendalami sejarah Islam di California. Yakni di Institute Al Zaytuna –sekarang college. Di Berkeley, Oakland, tidak jauh dari rumah masa kecil Wapres Kamala Harris.

BACA JUGA:Bangun Semangat Mandiri dan Kerjasama

Saat di Amerika itulah terjadi terorisme 9/11 di New York. Islam sangat tersudutkan. Di AS. Dan di seluruh dunia.

"Kalau begini caranya orang non Islam kian anti Islam dan yang Islam meninggalkan agama," katanya.

Sejak itulah Bahrawi menjadi aktivis gerakan mederasi agama. Ia punya modal sosial yang kuat: Madura, alumnus pondok Syaikhona Kholil, alumnus Al Zaytuna pula.

Pertanyaan ketiga: siapa yang akan tampil sebagai pemimpin baru negara Syria? Apakah Abu Muhammad al-Jawlani, pemimpin HTS yang kini berumur 42 tahun?

BACA JUGA:Jangan Ragu Lapor, Cegah Tindak Kejahatan 3C

"Kalau ia yang akan tampil akan rentan," ujar Bahrawi. Tapi memang tidak mudah mencari pilihan. Terlalu banyak kelompok di dalamnya. Itu sudah "hukum revolusi". Begitu berhasil akan terjadi rebutan posisi.

HTS pernah membuat luka yang sangat dalam. Dua ulama terbesar Syria dibunuh HTS: Syaikh Ramadhan al-Buthi dan Syaikh Adnan al-Afyouni.

Al Jawlani sendiri terus memoles diri. Citra lamanya yang terkait Al Qaeda dan ISIS ia jauhi. Al Jawlani kini lebih banyak tampil humanis. Tidak mau lagi pakai nama jihadnya Al Jawlani. Ia kembali memakai nama lahirnya: Ahmed Shaara.

Pertanyaan susulan: Kalau Al Jawlani alias Ahmed Shaara tidak bisa diterima luas, lalu siapa alternatifnya?

BACA JUGA:Mudahkan Masyarakat Urus Dokumen Kependudukan

"Ada tokoh oposisi bernama Usamah Rifa'i. Ia musuh lama Assad. Termasuk musuh ayahnya, Hafez al-Assad," jawab Bahrawi.

Masih ada satu lagi: Ragheed Ahmad al-Tatari. "Tokoh ini begitu dielu-elukan oleh publik. Yakni setelah pemberontak membebaskannya dari penjara Minggu kemarin," ujar Bahrawi.

Dua tokoh itu berada di penjara selama 43 tahun. Rasanya mereka kini berumur 70 tahunan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan