Mari Simak, Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Menjadi Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 Yang Maha Dahsyat!

Mari Simak, Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Menjadi Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 Yang Maha Dahsyat!-foto:net-net

PAGARALAMPOS.CO- Masjid Baiturrahman Banda Aceh atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Baiturrahman atau Masjid Kesultanan Aceh adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia.

Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada 1022H/1612M di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam.

Sejak awal, Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya diperuntukkan untuk kegiatan ibadah saja.

Masjid Baiturrahman dibangun pada abad ke-17 atau tepatnya pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda tahun 1607-1636.

BACA JUGA:Masjid At-Thohir Menjadi Destinasi Wisata Religi Di Kota Depok

Kala itu, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah umat muslim saja, melainkan sebagai pusat pendidikan ilmu agama.

Karena posisinya yang sangat strategis, sebagian bangunan Masjid Raya Baiturrahman pernah dibakar Belanda pada 10 April 1873.

Untuk meluluhkan hati rakyat Aceh yang murka, Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali masjid agung yang baru.

Ketika mendengar nama Aceh atau yang dijuluki Bumi Serambi Mekkah, yang terlintas di benak pikiran adalah tsunami Aceh 2004 yang maha dahsyat dan Masjid Raya Baiturahman yang menjadi saksi bisu bencana alam yang menggetarkan dunia tersebut.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Pantai Kebanggaan Masyarakat Banda Aceh: Pantai Ulee Lheue

Terlepas dari semua itu, Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol agama, budaya, dan perjuangan rakyat Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada 1022H/1612M di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam.

Sejak awal, Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya diperuntukkan untuk kegiatan ibadah saja.

Masjid ini menjadi pusat pendidikan ilmu agama Islam pada masa Kesultanan Aceh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan