Gejala yang Muncul jika Terjadi Kerusakan Internal pada CVT Mobil, Ini Penjelasannya!

KORANPAGARALAMPOS.CO - Sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) pada mobil menjadi semakin populer karena kenyamanannya dalam memberikan perpindahan gigi yang halus dan efisien.

Teknologi ini memungkinkan kendaraan untuk melaju tanpa hentakan, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan berkendara.

Namun, seperti halnya komponen mekanis lainnya, CVT tidak lepas dari risiko kerusakan.

Jika komponen internal CVT mulai bermasalah, sejumlah gejala dapat muncul, mengindikasikan bahwa sistem ini memerlukan perhatian segera.

BACA JUGA:Persaingan Mobil Hybrid di Indonesia Semakin Ketat, Merek Apa Saja yang Terlibat?

Bila dibiarkan, kerusakan pada CVT dapat memicu kerusakan lebih lanjut pada komponen lain serta menambah biaya perbaikan.

Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, gejala awal yang sering muncul saat CVT mengalami kerusakan adalah adanya getaran yang tidak wajar saat mobil berakselerasi.

“Pengemudi biasanya akan merasakan getaran pada transmisi atau pedal gas. Getaran ini bisa disebabkan oleh belt atau pulley CVT yang mulai aus,” jelas Lung Lung.

Gejala ini muncul karena belt yang sudah aus tidak lagi mampu menjaga kehalusan gerak pulley, yang mengakibatkan transmisi bekerja tidak stabil dan memicu getaran.

BACA JUGA:Hyundai Perkenalkan Mobil Listrik Inster Cross, SUV dengan Karakter Petualang, Ini Penampakan dan Speknya!

Jika Anda mulai merasakan getaran yang tidak biasa saat menginjak pedal gas, penting untuk segera memeriksakan kondisi CVT agar kerusakan tidak semakin parah.

Selain getaran, gejala lainnya adalah lonjakan RPM (putaran mesin) yang tidak stabil.

Dalam kondisi normal, CVT dirancang untuk memberikan akselerasi secara bertahap dan halus.

Namun, jika RPM tiba-tiba naik atau turun tanpa sebab jelas, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada komponen internal CVT, seperti solenoid atau clutch yang mulai rusak.