Benarkah Mobil yang Sering Dibawa Jalan Pelan Bikin Komponen Cepat Rusak? Begini Penjelasannya!

Reporter: Edi |

Editor: Almi |

Jumat , 20 Sep 2024 - 22:02

Benarkah Mobil yang Sering Dibawa Jalan Pelan Bikin Komponen Cepat Rusak? Begini Penjelasannya!--foto: kolase pagaralampos.co

Kiat Menghindari Kerusakan pada Mobil Akibat Jalan Pelan

Agar mobil tetap dalam kondisi prima dan terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh kebiasaan mengemudi dengan kecepatan rendah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pemilik kendaraan:

Sesekali Pacu Kendaraan pada RPM Tinggi

Mengemudi dengan kecepatan lebih tinggi sesekali, terutama di jalan bebas hambatan, dapat membantu membersihkan sisa-sisa pembakaran yang menumpuk di mesin.

Hal ini dapat dilakukan dengan memacu mobil pada RPM yang lebih tinggi untuk jangka waktu tertentu agar mesin dapat bekerja secara optimal.

Perhatikan Kualitas Bahan Bakar

Pastikan untuk selalu menggunakan bahan bakar yang berkualitas baik dan sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

Bahan bakar yang tidak berkualitas dapat mempercepat penumpukan karbon dan menyebabkan kerusakan pada mesin.

Gunakan Oli Berkualitas

Oli berperan penting dalam melumasi komponen mesin.

Pilihlah oli yang memiliki kualitas baik dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga performa mesin tetap optimal dan mencegah kerusakan.

Lakukan Perawatan Berkala

benarkah mobil yang sering dibawa jalan pelan bikin komponen cepat rusak? begini penjelasannya!                            koranpagaralampos.co - mengemudi dengan kecepatan rendah sering kali dianggap sebagai cara yang aman dan hemat bahan bakar.
banyak pengemudi merasa lebih nyaman dan percaya diri saat membawa mobil dengan kecepatan rendah dan konstan, terutama saat berkendara di perkotaan dengan lalu lintas padat.
namun, siapa sangka bahwa kebiasaan mengemudi dengan kecepatan rendah dalam jangka panjang ternyata dapat memberikan dampak negatif pada komponen mobil, terutama mesin.
bahaya jalan pelan untuk kesehatan mesin
baca juga:suzuki siapkan tiga mobil listrik, adakah mobil mpv?
iwan, pemilik iwan motor honda auto clinic, mengungkapkan bahwa sering mengemudikan mobil dengan kecepatan rendah bisa menyebabkan mesin mobil menjadi tidak bertenaga.
ia menjelaskan bahwa mesin yang terlalu sering beroperasi pada rpm (rotasi per menit) rendah tidak bekerja secara optimal dalam membuang sisa-sisa pembakaran di ruang bakar mesin.
“sepengetahuan saya, efek mesin sering bekerja pada rpm rendah atau jalan pelan adalah membuat mesin jadi kurang bertenaga,” ungkap iwan.
mesin mobil membutuhkan aliran udara dan pembakaran yang baik agar kinerjanya maksimal.
baca juga:raja suv terbaru, toyota rush mendominasi penjualan mobil agustus 2024
jika terus menerus digunakan pada rpm rendah, maka sisa pembakaran berupa karbon akan menumpuk di ruang bakar dan katup-katup mesin.
penumpukan karbon ini bisa menghambat kinerja mesin dan pada akhirnya mengurangi tenaga yang dihasilkan.
pentingnya meningkatkan rpm sesekali
menurut iwan, penting bagi pengemudi untuk sesekali memacu mobil pada kecepatan tinggi atau menggunakan rpm yang lebih tinggi untuk membersihkan sisa pembakaran yang ada di dalam mesin.
baca juga:bingung pilih mobil off-road!, ini rekomendasi mobil terbaru yang siap taklukkan medan off-road
“harusnya mesin sesekali digunakan pada rpm tinggi karena mesin yang hanya digunakan pada rpm rendah bisa membuang sisa-sisa pembakaran (karbon) yang ada di ruang bakar secara sempurna,” kata iwan.
dengan meningkatkan rpm, mesin memiliki kesempatan untuk membakar sisa karbon yang tertinggal dan mencegah timbunan yang dapat merusak komponen-komponen penting seperti busi, klep, dan kompresi.
jika sisa-sisa pembakaran ini tidak terbuang dengan baik, maka busi akan cepat mati, klep bisa bocor, dan kompresi mesin juga bisa mengalami kebocoran, yang semuanya dapat mengurangi efisiensi dan performa mobil secara keseluruhan.
baca juga:mengenal sejarah hadirnya bugatti veyron, mobil paling kuat di dunia, simak penjelasan lengkapnya disini!
efek jangka panjang dan faktor pendukung
kerusakan akibat mengemudi dengan kecepatan rendah tidak terjadi secara instan, melainkan berdampak dalam jangka panjang.
meski demikian, iwan menegaskan bahwa ada beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi kerusakan mesin, seperti kualitas bahan bakar, oli, serta perawatan rutin kendaraan.
“catatan, ini efeknya jangka panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya, misal bahan bakar jelek, oli yang kualitasnya rendah, dan perawatan mesin yang kurang,” tambahnya.
baca juga:mobil pecah ban saat kecepatan tinggi, jangan panik, begini cara mengendalikannya!
penggunaan bahan bakar berkualitas rendah dapat mempercepat penumpukan karbon di ruang bakar, sehingga memperparah dampak dari kebiasaan mengemudi pada kecepatan rendah.
demikian pula, penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi atau berkualitas rendah dapat mengurangi kemampuan mesin dalam melumasi komponen-komponennya, yang pada akhirnya mempercepat keausan dan kerusakan.
perawatan berkala juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mesin mobil.
pemeriksaan dan penggantian komponen seperti busi, filter udara, dan oli secara teratur dapat membantu mencegah penumpukan karbon dan menjaga kinerja mesin agar tetap optimal.
baca juga:3 penyebab ban mobil aus tidak merata dan cara mencegahnya, pengemudi wajib paham!
kiat menghindari kerusakan pada mobil akibat jalan pelan
agar mobil tetap dalam kondisi prima dan terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh kebiasaan mengemudi dengan kecepatan rendah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pemilik kendaraan:
sesekali pacu kendaraan pada rpm tinggi
mengemudi dengan kecepatan lebih tinggi sesekali, terutama di jalan bebas hambatan, dapat membantu membersihkan sisa-sisa pembakaran yang menumpuk di mesin.
baca juga:sopir wajib paham, ini dia faktor yang bikin rem mobil menjadi blong, simak penjelasannya disini!
hal ini dapat dilakukan dengan memacu mobil pada rpm yang lebih tinggi untuk jangka waktu tertentu agar mesin dapat bekerja secara optimal.
perhatikan kualitas bahan bakar
pastikan untuk selalu menggunakan bahan bakar yang berkualitas baik dan sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
bahan bakar yang tidak berkualitas dapat mempercepat penumpukan karbon dan menyebabkan kerusakan pada mesin.
baca juga:cara mudah membersihkan rem mobil di rumah tanpa ke bengkel, intip caranya disini!
gunakan oli berkualitas
oli berperan penting dalam melumasi komponen mesin.
pilihlah oli yang memiliki kualitas baik dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga performa mesin tetap optimal dan mencegah kerusakan.
lakukan perawatan berkala
baca juga:cara ampuh mengemudi mobil bekas transmisi matik di tanjakan, ini dia tips dari para ahli!
perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan mobil. ganti oli, filter, dan busi secara teratur, serta periksa komponen lain yang mungkin memerlukan perhatian.
dengan perawatan yang tepat, potensi kerusakan akibat kebiasaan mengemudi dengan kecepatan rendah dapat diminimalisir.
perhatikan indikator tachometer
salah satu cara untuk memantau rpm saat mengemudi adalah dengan memperhatikan tachometer pada dashboard mobil.
baca juga:cara mudah menggunakan cairan engine flush di mesin mobil, ini tips praktis dan efektif!
pastikan rpm tidak terlalu rendah dalam jangka waktu yang lama agar mesin tetap bekerja pada performa yang optimal.
kesimpulan
meskipun mengemudi dengan kecepatan rendah tampak lebih aman dan hemat bahan bakar, terlalu sering melakukannya dapat berdampak buruk pada mesin mobil dalam jangka panjang.
kebiasaan ini dapat menyebabkan penumpukan karbon di ruang bakar yang pada akhirnya membuat komponen mesin cepat rusak.
baca juga:tidak bocor tapi air radiator mobil berkurang terus? ini dia penyebabnya!
untuk menjaga performa mesin, pengemudi disarankan sesekali memacu kendaraan pada rpm tinggi, menggunakan bahan bakar dan oli berkualitas, serta melakukan perawatan berkala.
dengan langkah-langkah ini, pemilik mobil dapat menjaga kendaraannya tetap dalam kondisi optimal dan menghindari kerusakan akibat kebiasaan mengemudi yang salah.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Pagaralam Pos, 21 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan