Fakta Unik Tempe yang Jarang Diketahui, Apa Hubungannya dengan UNESCO?
Fakta Unik Tempe yang Jarang Diketahui, Apa Hubungannya dengan UNESCO?-Foto : Net-net
Tempe dibuat melalui proses fermentasi kedelai yang melibatkan jamur Rhizopus oligosporus. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan tempe:
Pembersihan dan Perendaman Kedelai Kedelai dicuci bersih dan direndam selama 24 jam untuk melunakkan biji kedelai dan menghilangkan zat antinutrisi.
Perebusan Kedelai yang sudah direndam direbus hingga setengah matang. Proses ini membantu melunakkan kedelai lebih lanjut dan mempersiapkannya untuk fermentasi.
BACA JUGA:5 Kuliner Jakarta Selatan yang Enak,Semuanya Lezat dan Nagih!
BACA JUGA:5 Wisata Kuliner Bandung Paling Hits yang Wajib Dicicipi, Enak dan Murah.
Pengupasan Kulit Setelah direbus, kedelai dikupas untuk menghilangkan kulitnya sehingga hanya daging kedelai yang digunakan.
Inokulasi dengan Ragi Tempe Setelah kedelai dingin, ragi tempe yang mengandung jamur Rhizopus ditambahkan. Ragi ini berfungsi untuk memulai proses fermentasi.
Fermentasi Kedelai yang telah dicampur dengan ragi kemudian dibungkus dengan daun pisang atau plastik, dan dibiarkan berfermentasi selama 24 hingga 48 jam pada suhu kamar.
Selama fermentasi, jamur akan tumbuh dan menyelimuti kedelai, membentuk tekstur yang padat dan putih.
Proses fermentasi ini menghasilkan tempe yang kaya akan protein, serat, vitamin B, dan berbagai nutrisi penting lainnya.
Proses pembuatan yang relatif sederhana ini menjadi salah satu alasan mengapa tempe mudah diolah di berbagai daerah, sekaligus mempertahankan nilai tradisionalnya.
BACA JUGA:Menikmati Lezatnya Kuliner Khas Lampung, 7 Sajian Yang Bikin Anda Ketagihan!
BACA JUGA:Hobi Wisata Kuliner? 6 Makanan Khas Indonesia Ini Wajib Kamu Coba!
Tempe di Kancah Internasional