Machmud Algae

Disway--Disway

Machmud pun mencari tahu: apa bahan baku spirulina. Ternyata algae. Machmud pun mencari tahu bagaimana cara mengembangkan algae.

BACA JUGA:10 Makanan Khas Bali yang wajib kalian coba!

Kebetulan dosennya di Undip lagi punya proyek penelitian algae. Yakni bisakah algae dikembangkan untuk menyelesaikan limbah di pabrik kelapa sawit. Agar limbah itu dimakan algae.

Machmud justru terpikir algae dijadikan bahan baku suplemen spirulina, kosmetik, dan bahan makanan.

Sebelum ikut MLM, Machmud juga sudah berbisnis. Untuk biaya kuliah. Ia jualan es krim. Di kampus Undip. Ayahnya membelikan mesin sederhana pembuat es krim.

Sang ayah juga pelaku MLM. Nama sang ayah: Narno Raharjo.

BACA JUGA:Kuliner Legendaris Malang, Hidangan Khas yang Menawarkan Sensasi Unik

"Saya kerja MLM karena terpaksa," katanya.

Dikatakan ''terpaksa'' karena sang ayah harus menyelesaikan kewajiban besar: mengembalikan uang ratusan nasabah. Sebanyak Rp 12 miliar.

Narno, pengurus Muhammadiyah Sukoharjo, memang sempat dipercaya banyak orang untuk menangani dana investasi online: sarang burung.

Setelah Narno menyetorkan uang itu, ternyata investasi tersebut bodong. Ia digeruduk investor. Ia janji akan mengembalikan semua dana yang diserahkan padanya.

BACA JUGA:Rencana Liburan Akhir Tahun? 5 Spot Alam Terbaru di Lampung yang Wajib Diketahui

"Akhirnya saya bisa menyelesaikan semuanya. Saya cicil. Selama 12 tahun lunas," ujar sang ayah.

Selama 12 tahun itu ia bekerja keras di MLM. Termasuk mengajak Machmud, anak sulungnya yang sedang kuliah.

Semua hasil usaha MLM itu untuk mengembalikan uang nasabah. Sedang untuk kehidupan rumah tangga didapat dari usaha istrinya: toko kelontong.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan