Damai Ahok

Disway--Disway

PDI-Perjuangan masih ingin menjadikan Anas calon wakil gubernur Jatim. Sial. Ada jejak digital soal dada dan paha. Ia ejakulasi sebelum waktunya klimaks.

BACA JUGA:Wisata Alam dan Budaya di Mojokerto, Tempat-Tempat Menakjubkan yang Harus Anda Kunjungi!

Anas adalah contoh ideal orang kanan yang bergeser ke kiri. Ia mau. Ia mampu. Tentu sebagai orang kanan ia tidak mungkin bergeser terlalu ke kiri. Jadilah ia orang tengah.

Posisi orang yang berada di tengah kadang sangat sulit. Seperti terjepit. Oleh kanan ia dianggap "murtad". Oleh kiri ia dianggap masih "munafik".

Kadang posisi seperti itu sangat menyiksa. Tapi ada juga nikmatnya di posisi dijepit.

Saya bisa membayangkan betapa sulit posisi Anas di saat Jokowi dan Megawati berseberangan. Sebagai orang tengah ia terlihat berhasil bermain sebagai safety player.

BACA JUGA:Ini Dia Misteri Fitur Mewah Suzuki Maruti Alto 800

Sebagai partai terbuka PDI-Perjuangan membuktikan diri bisa membuka diri untuk siapa saja.

Tentu akan banyak suara keberatan dari kubu PDI-Perjuangan sendiri. Terutama dari kubu kader militan. Yang seumur hidup mereka membela partai. Yang semua risiko sudah diambil demi partai. Kok ketika tiba masanya panen, hasil panen itu diberikan kepada orang lain.

Mereka tentu marah. Pun sampai gondok. Atau sebaliknya.

Orang seperti Ahok –yang sampai berani berseberangan dengan Jokowi demi partai– mungkin bisa mewakili perasaan yang paling marah. Apalagi ia punya sejarah luka yang dalam dengan Anies.

BACA JUGA:Menikmati Keindahan Mojokerto, Destinasi Wisata untuk Liburan Tak Terlupakan

Kalau jadi Anies dicalonkan oleh PDI-Perjuangan saya sangat berdebar menantikan apa yang akan dilakukan orang seperti Ahok.

Itulah sisi buruknya. Wassalam.

Ups...bukan hanya itu. Ada sisi buruk yang lain. Yakni apabila niat pencalonan Anies hanyalah sebatas untuk membalas dendam kepada kubu Jokowi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan