5 Sejarah Pahlawan Emansipasi Wanita Menginspirasi Indonesia, Hingga jadi Perbicangan Kalangan Masyarakat
5 Sejarah Pahlawan Emansipasi Wanita Menginspirasi Indonesia, Hingga jadi Perbicangan Kalangan Masyarakat-foto: net-
BACA JUGA:Candi Prambanan, Pesona Sejarah dan Kebudayaan Indonesia di Mata Dunia
Martha Christina Tiahahu artinya seorang wanita berasal Maluku yg dikenal dengan kecerdasan dan kepiawaiannya pada medan perang.
Pengalamannya pada berperang diperolehnya semenjak di usia muda, yaitu ketika dia ikut berperang bersama Kapitan Pattimura. Sosok pejuang wanita ini jua dikenal menggunakan kegigihannya.
Christina Tiahahu sudah berkali-kali ditangkap dan dilepaskan tentara penjajah Belanda. Eh, akan tetapi pengalaman jadi tawanan itu nggak bikin beliau jadi kapok.
Sosok wanita ini jadi salah satu pejuang yg dicintai oleh warga Maluku. Bahkan, mereka memperingati kematian Martha Christina Tiahahu menggunakan menebar bunga tiap lepas dua Januari.
BACA JUGA:Pendakian Gunung Puntang: Menyusuri Jejak Sejarah dan Keindahan Alam di Bandung Selatan
Salah satu prosesi buat mengenang usaha Christina Tiahahu ialah menggunakan menaburkan bunga pada bahari Banda.
Nggak cuma itu, pemerintah Maluku jua mendirikan patung memorial buat mengenang jasa pahlawan perempuan ini. Keren banget, ya?
3. Dewi Sartika
R.A. Kartini bukanlah satu-satunya pahlawan perempuan yang memperjuangkan hak bersekolah kaum perempuan, lho.
BACA JUGA:Legenda Gunung Marapi: Kisah Mistis dan Sejarah di Balik Keindahan Alam Minangkabau
Jawa Barat punya sosok Kartini jua, yaitu Dewi Sartika. Dewi Sartika ialah sosok wanita ningrat yg dikenal karena mendirikan sekolah perempuan pertama di provinsi Jawa Barat.
Ini pastinya jadi prestasi yg keren banget. Apalagi, selama masa penjajahan Belanda, hanya sedikit wanita Indonesia yang mampu mengecap pendidikan.
Yang unik, Dewi Sartika nggak melakukan sesuatu yg radikal buat membawa perubahan. menggunakan cerdik, dia mengajak sahabat-temannya buat bermain peran.
Ketika itu, Dewi Sartika berpura-pura menjadi pengajar, sedangkan sahabat-temannya berperan menjadi murid.