Indonesia Nusantara
Disway--Disway
Indonesia adalah nama yang berbau kolonial --meminjam istilah Presiden Jokowi untuk istana Jakarta dan Bogor. Dengan istilah ”berbau kolonial” itu, presiden mendapat penerimaan luas akan perlunya istana baru, Istana Garuda di IKN.
BACA JUGA:5 Upacara Adat di Jawa Barat, Ini Dia Makna dan Prosesi yang Sarat Akan Nilai Budayanya!
Setidaknya orang NTB dan NTT akan langsung setuju. Nusa Tenggara telah menang beberapa langkah dari Nusantara. Menang duluan.
Sayangnya NTB dan NTT --yang sudah lebih dulu memakai nama mirip Nusantara justru tergolong bukan yang paling maju.
Klenik kadang-kadang memang penting. Terutama untuk membuat perasaan nyaman. Terutama perasaan orang yang percaya klenik. Kadang bisa terhindar dari ”disalah-salahkan” orang.
Misalnya cuaca IKN yang terang tanpa sedikit pun hujan kemarin. Upacara kenegaraan 17 Agustus pun bisa berlangsung lancar. Luar biasa. Padahal, menurut ramalan Google, seharusnya hujan.
BACA JUGA:Tetap Waspada Ancaman Karhutla
Melihat terangnya IKN di siaran langsung televisi saya termasuk yang bangga. Di siaran langsung itu Istana Garuda tampak lebih megah dari yang biasanya beredar di medsos.
Kesan ”istana kelelawar” nya juga tidak sekuat anggapan di medsos. Apakah berarti kesan ”istana Garuda”-nya amat kuat? Juga belum.
Tentu kelak bisa saja disempurnakan. Sambil jalan. Agar kegagahan Garuda Indonesia bisa lebih terasa.
Skala fisik istana yang sangat besar memang bisa mengubah pandangan. Pun pandangan perencanaan.
BACA JUGA:Rekomendasi Kuliner Kota Serang: Menikmati Cita Rasa Khas Banten
Istana yang digelar di alam tentu bisa menimbulkan pandangan yang berbeda dengan ketika digelar di selembar kertas atau sejereng layar komputer.
Setidaknya Istana Garuda jauh lebih gagah dari istana yang disebut berbau kolonial itu.
Sejarah telah dibuat. Ibu kota Indonesia sudah dipindah. Oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.