5 Upacara Adat di Jawa Barat, Ini Dia Makna dan Prosesi yang Sarat Akan Nilai Budayanya!
5 Upacara Adat di Jawa Barat, Ini Dia Makna dan Prosesi yang Sarat Akan Nilai Budayanya!-foto: net-
Nadran adalah bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan melimpah dan doa memohon keselamatan saat melaut.
BACA JUGA:Tradisi dan Ritual Adat Kawin Cai Masyarakat Kuningan. Seperti Ini Prosesi Perkawinanya
Upacara ini biasa dilakukan pada bulan Syuro atau pada musim along ketika hasil laut sedang berlimpah.
Menariknya, Nadran dibiayai melalui patungan para nelayan untuk menghias desa, membuat kapalan (miniatur kapal) dan membeli sesajen.
Sesajen tersebut terdiri dari kepala kerbau, jerohan kambing, pisang, kue, hingga rokok.
Prosesi dimulai dengan penyimpanan sesajen di atas kapalan yang kemudian dilepaskan ke laut, diakhiri dengan perebutan sesajen di tengah laut.
BACA JUGA:Menjelajah Tradisi, Kampung Adat di Sumba Tengah yang Menawan!
Nadran menjadi simbol harmoni antara manusia dengan alam serta pelestarian nilai-nilai kearifan lokal.
4. Upacara Syafaran - Kabupaten Bandung Barat
Di Kampung Baru, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, terdapat tradisi Syafaran.
Upacara ini khusus dilakukan bagi mereka yang lahir pada bulan Syafar, bulan yang diyakini masyarakat setempat membawa aura negatif.
BACA JUGA:Sumba Tengah, Menyusuri Kampung Adat dan Tradisi yang Hidup!
Untuk mengusir aura tersebut, warga melakukan upacara dengan menyediakan nasi merah, ayam merah, nasi tumpeng teri, kue-kue, buah-buahan, serta tujuh macam bunga.
Barang-barang ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah berisi air, dan digunakan sebagai perlengkapan upacara yang diadakan di rumah masing-masing.
Upacara Syafaran dipimpin oleh tokoh adat setempat dan dihadiri oleh tetangga.