5 Upacara Adat di Jawa Barat, Ini Dia Makna dan Prosesi yang Sarat Akan Nilai Budayanya!
5 Upacara Adat di Jawa Barat, Ini Dia Makna dan Prosesi yang Sarat Akan Nilai Budayanya!-foto: net-
Pada hari upacara, benda pusaka dikirab menuju Pulau Nusa Gede di Situ Lengkong Panjalu, tempat makam Raja Panjalu dan Bupati Galuh terakhir.
BACA JUGA:Gunung Batu Daya: Destinasi Tersembunyi dengan Bentuk Unik dan Ritual Adat yang Menawan
Puncak acara adalah pembersihan benda pusaka dengan air keramat, diikuti dengan pengeringan menggunakan kemenyan, dan pembungkusan benda pusaka dengan daun kelapa muda serta kain putih.
Ritual ini diakhiri dengan penyimpanan benda pusaka di Pasucian Bumi Alit.
2. Upacara Tradisional Babarit - Kabupaten Kuningan
Di Kabupaten Kuningan, terdapat upacara adat Babarit yang diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
BACA JUGA:Kehidupan Tradisional Suku Jambi, Adat Istiadat dan Nilai-Nilai Kebudayaan yang Berharga!
Upacara ini dilaksanakan pada bulan Suro oleh masyarakat Desa Sagarahiang, dan melibatkan seluruh warga desa serta warga sekitar.
Babarit diawali dengan doa bersama dan penyembelihan domba kendit, sejenis domba berwarna hitam dengan garis putih melingkar di perutnya.
Domba ini dipercaya dapat menolak bala. Setelah itu, warga melakukan ziarah ke makam leluhur seperti Mbah Bewo dan Syekh Maulana.
Prosesi diakhiri dengan ritual Ujub-Ujub, yakni penyanyian lagu-lagu Sunda buhun oleh sinden atau ronggeng.
BACA JUGA:Suku Polahi, Eksplorasi Kehidupan dan Kebudayaan Masyarakat Adat di Nusa Tenggara Timur!
Upacara ini tidak hanya mencerminkan rasa syukur, tetapi juga menjaga tradisi leluhur yang kaya akan makna spiritual.
3. Upacara Nadran - Indramayu dan Cirebon
Di pesisir Pantura Jawa Barat, upacara Nadran atau pesta laut menjadi tradisi tahunan yang penting bagi para nelayan.