Gunung Patah: Jalur Ekstrem dan Keindahan yang Tersembunyi

--

Kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal, seperti cedera pada kaki atau tangan akibat terpeleset.

3. Curah Hujan yang Tinggi

Gunung Patah memiliki curah hujan yang cukup tinggi, terutama pada musim penghujan.

BACA JUGA:Misteri Gunung Marapi: Antara Keindahan dan Kekuatan Alam

BACA JUGA:Rekomendasi Jalur Pendakian Gunung Marapi: Keindahan dan Tantangan yang Menanti

Dalam sehari, hujan bisa turun selama 14 jam, menjadikan pendakian semakin menantang.

Kondisi ini menuntut kestabilan fisik dan mental pendaki, serta pengaturan pakaian yang baik agar tetap ada pakaian kering untuk digunakan saat tidur.

4. Sumber Air yang Melimpah

Meskipun ketinggian Gunung Patah tidak jauh berbeda dengan Gunung Papandayan atau Gunung Prau, durasi pendakiannya bisa mencapai 10-14 hari karena jalur yang ekstrem.

Namun, pendaki tidak perlu khawatir tentang ketersediaan air, karena Gunung Patah memiliki banyak sumber air di beberapa pos pendakian, termasuk aliran Sungai Cawang Kidau yang jernih dan bisa diminum langsung.

BACA JUGA:Gunung Kerinci: Keindahan Alam Tertinggi yang Penuh Mitos dan Misteri

BACA JUGA:Gunung Kerinci: Puncak Tertinggi di Pulau Sumatera

Sungai ini juga bisa dijadikan tempat untuk membersihkan diri setelah turun dari puncak, tentunya tanpa menggunakan sabun.

Gunung Patah memang tidak menawarkan sabana luas atau bunga Edelweiss seperti gunung-gunung di Pulau Jawa, tetapi pesona alam liar dan tantangan yang ditawarkannya membuat gunung ini patut dijelajahi oleh para pendaki sejati.

Persiapkan fisik, mental, dan peralatan dengan baik sebelum memulai petualangan mendaki Gunung Patah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan