Aksi Penggalangan Dana Marak
Ilustrasi--Net
PAGARALAM POS, Pagaralam – Setiap tahun, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus dengan penuh semangat dan antusiasme.
Berbagai kegiatan lomba dan acara digelar untuk memperingati momen bersejarah ini. Salahsatu tradisi yang masih bertahan adalah pengumpulan sumbangan di jalanan dan persimpangan jalan untuk mendanai kegiatan perayaan tersebut.
Saat ini, hampir di setiap persimpangan masuk desa, sekelompok pemuda-pemudi menggunakan kardus mengumpulkan sumbangan ke para pengguna jalan.
Mereka berdiri di tengah badan jalan, dengan harapan mendapatkan dukungan finansial dari pengendara.
BACA JUGA:Lindungi Anak dari Ancaman Virus Polio
Iwan (45), seorang warga Pagaralam, mengungkapkan kegelisahannya terkait tradisi tersebut.
“Setiap tahun, para peminta sumbangan dadakan ini selalu ada menjelang HUT Kemerdekaan RI.
Sepertinya ini sudah menjadi tradisi,” ujarnya. Iwan menambahkan bahwa keberadaan mereka di tengah jalan mengganggu kelancaran lalu lintas dan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan lainnya.
Menurut Iwan, penggalangan dana untuk kegiatan perayaan seharusnya dilakukan dengan cara yang lebih aman dan tidak mengganggu. “Seharusnya, jangan meminta sumbangan seperti itu karena mengganggu pengguna jalan,” tegasnya.
Kekhawatiran ini sejalan dengan pandangan banyak pengguna jalan lainnya, yang merasa terganggu dengan adanya pengumpulan sumbangan di jalan.
Tradisi pengumpulan sumbangan di jalanan menjelang Hari Kemerdekaan memang telah lama menjadi bagian dari budaya perayaan di Indonesia.
Namun, penting bagi semua pihak untuk mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan bersama.
Alternatif lain, seperti menggalang dana melalui kegiatan komunitas atau platform digital, mungkin dapat menjadi solusi yang lebih baik tanpa harus menimbulkan keresahan di masyarakat.