Jejak Pendakian Gunung Halau-halau: Dari Hutan Belantara ke Puncak Mistis Kalimantan Selatan

--

Waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu pos ke pos lainnya adalah sekitar 3 hingga 4 jam. Pos Sungai Karuh menjadi lokasi ideal untuk beristirahat dan camping, karena dekat dengan sumber air.

BACA JUGA:Peneliti Pernah Alami Kejadian Mistis di Situs Gunung Padang, Mulai Dari Batu Kujang dan Kakek Jubah Putih

BACA JUGA:Inilah Sederat Misteri dan Mitos Seputar Gunung Padang! Percaya Nggak Percaya?

Di puncak, Anda akan disuguhi pemandangan spektakuler, termasuk matahari terbit, hamparan awan, dan hutan-hutan di sekitar gunung. Udara sejuk di puncak menambah kenikmatan pengalaman tersebut.

Aspek Keramat dan Adat

Gunung Halau-halau juga dikenal dengan kesan mistisnya. Salah satu daya tariknya adalah pohon kariwaya, sejenis beringin dengan akar besar yang membentuk lengkungan seperti gerbang.

Pohon ini dianggap keramat oleh masyarakat suku Dayak Meratus yang tinggal di sekitar gunung.

BACA JUGA:Bikin Merinding, Lima Makam Kuno Temuan di Situs Gunung Padang, Makam Siapa Saja?

BACA JUGA: Bukti Situs Gunung Padang Sebagai Benua Atlantis yang Hilang Terungkap, Ini Sejumlah Buktinya!

Mereka sering menggunakan pohon ini untuk bertapa dan memiliki sejumlah aturan adat yang harus diikuti oleh pendaki, seperti tidak berbicara kasar, menjaga kebersihan, dan mengucapkan salam saat melewati pohon tersebut.

Pendakian Gunung Halau-halau juga dapat ditutup pada waktu-waktu tertentu untuk menghormati upacara adat, seperti Basambu Umang yang dilaksanakan pada bulan Februari.

Upacara ini bertujuan untuk memelihara padi dan diadakan oleh Urang Bukit, sebutan bagi masyarakat adat Dayak Meratus.

Jika Anda tertarik untuk menjelajahi keindahan dan keunikan Gunung Halau-halau, pastikan untuk mematuhi aturan adat dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan pendakian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan