Klaim Peradaban Maju Situs Gunung Padang, Para Ahli Banyak Meragukan, Ini Penjelasannya!

Klaim Peradaban Maju Situs Gunung Padang, Para Ahli Banyak Meragukan, Ini Penjelasannya!--

KORANPAGARALAMPOS.CO - Situs Gunung Padang, yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, baru-baru ini kembali mencuri perhatian dunia.

Setelah muncul dalam serial Netflix "Ancient Apocalypse," situs ini digadang-gadang sebagai hasil karya peradaban manusia yang sangat maju, yang musnah sekitar 12.000 tahun lalu.

Klaim ini disampaikan oleh Graham Hancock, seorang penulis Inggris yang dikenal dengan pernyataan kontroversial tentang peradaban kuno.

Hancock berargumen bahwa peradaban yang membangun piramida di Gunung Padang adalah bukti kemajuan luar biasa manusia pada akhir Zaman Es Terakhir.

BACA JUGA:Benarkah Legenda Tentang Harimau Gaib di Gunung Padang? Ini Dia Bukti Arkeologis yang Mencengangkan!

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Archaeological Prospection pada 20 Oktober 2023, Danny Hilman Natawidjaja dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengklaim bahwa Gunung Padang mungkin merupakan piramida tertua di dunia.

Temuan ini telah memicu reaksi besar di kalangan arkeolog dan peneliti, mendorong penyelidikan lebih lanjut oleh editorial jurnal Archaeological Prospection dan Wiley sebagai penerbitnya.

Eileen Ernenwein, ahli geofisika arkeologi dari Tennessee State University, menyatakan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan mendalam terhadap makalah ini.

Sementara itu, Danny Hilman Natawidjaja dan timnya dari BRIN tetap mempertahankan klaim mereka dan membuka kesempatan bagi peneliti dari seluruh dunia untuk melakukan penelitian lebih lanjut di Gunung Padang.

BACA JUGA:Gunung Padang Tertua dari Piramida Mesir? Begini Kritik dan Kontroversi dari Para Ilmuwan Dunia!

Menurut Danny, "Kami sangat terbuka bagi siapa saja peneliti dari seluruh dunia yang ingin datang ke Indonesia dan melakukan program penelitian di Gunung Padang.”

Namun, sejumlah ahli meragukan validitas temuan ini.

Flint Dibble, seorang arkeolog dari Cardiff University, menyatakan keheranannya bahwa makalah tersebut diterbitkan dengan data yang dianggap valid namun dengan kesimpulan yang tidak bisa dibenarkan.

Kritikan ini tidak hanya datang dari peneliti internasional, tetapi juga dari peneliti lokal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan