Keindahan dan Keunikannya, Mengungkap Air Terjun Paling Sulit Dijamah di Indonesia!
Keindahan dan Keunikannya, Mengungkap Air Terjun Paling Sulit Dijamah di Indonesia!-pagaralampos.co-
KORANPAGARALAMPOS.CO - Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah, menjadi rumah bagi berbagai air terjun menakjubkan yang tersebar di seluruh nusantara.
Namun, di antara keindahan tersebut, terdapat beberapa air terjun yang memiliki akses sulit dan memerlukan perjalanan petualangan yang ekstrem untuk mencapainya.
Salah satu dari mereka adalah Air Terjun Madakaripura di Probolinggo, Jawa Timur. Dikenal sebagai air terjun paling sulit dijamah di Indonesia.
Madakaripura tidak hanya menawarkan keindahan alam yang luar biasa tetapi juga menjadi tantangan yang menarik bagi para petualang dan penggemar wisata alam.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Asing
Air Terjun Madakaripura terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur. Keunikan utama air terjun ini terletak pada tingginya (sekitar 200 meter) dan bentuknya yang melingkar dengan tebing-tebing curam yang mengelilingi aliran airnya.
Legenda lokal menyebutkan bahwa air terjun ini memiliki hubungan erat dengan Prabu Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit, yang diyakini pernah meditasi di gua di balik air terjun.
Madakaripura juga dianggap suci oleh masyarakat setempat, menjadikannya tempat ziarah dan persembahan dalam tradisi keagamaan.
Selain itu, keindahan alam yang menakjubkan dan nuansa mistis yang menyelimuti tempat ini menambah daya tarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman spiritual dan petualangan yang mendalam.
BACA JUGA:Sensasi Paralayang di Gunung Banyak, Wisata Ekstrem dengan Pemandangan Menakjubkan!
Perjalanan menuju Air Terjun Madakaripura tidaklah mudah. Para pengunjung harus melewati jalan setapak yang menanjak dan licin, sering kali dihiasi dengan akar pohon dan bebatuan yang licin karena tetesan air dari tebing.
Rute perjalanan ini membutuhkan kehati-hatian dan kekuatan fisik yang baik, terutama saat musim hujan di mana jalur menjadi lebih sulit dilalui karena lumpur dan air yang mengalir deras.
Saat mencapai area parkir terdekat, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 700 meter dari pos terakhir ke air terjun itu sendiri.
Jalur ini melintasi sungai kecil dan beberapa titik bebatuan yang curam, menambah tantangan dan sensasi petualangan bagi pengunjung.