James Surip
Disway--Disway
Berapa jumlah artis yang mendaftar untuk dapat bagian royalti dari LMKN? Perusuh seperti Prof Pry tidak perlu tahu. Bisa naik darah: 15.000 orang. Mulai dangdut sampai kolintang. Rock sampai kuda kepang.
BACA JUGA:Disebut Partai Seksi, Golkar Jadi Rebutan di Lahat
Yang sulit: semua merasa berhak mendapat bagian yang besar. Lalu bagaimana cara membaginya --kalau tidak ada digitalisasi.
Di zaman James, LMKN pernah mampu mengumpulkan royalti kolektif di atas Rp 100 miliar. Tapi apa artinya dibagi untuk 15.000 artis.
"Kalau mau jujur separo nilai itu akan jatuh ke Bang Haji," ujar James. Tebak sendiri siapa yang dimaksud Bang Haji.
Pendapatnya seperti itulah yang dipakai James untuk meredam gejolak para 'gede rasa'.
BACA JUGA:Drakor The Innocent Man, Kisah Balas Dendam Song Joong Ki Terhadap Mantan Pacarnya
James pernah dilaporkan pidana oleh penyanyi lokal dari Manado. Penyanyi tersebut datang membawa polisi. Bagian yang diminta: Rp 5 miliar.
James menghadapinya dengan santai. Ia memberitahu senyatanya berapa bagian James: hanya ratusan juta. Kalau penyanyi lokal itu minta Rp 5 miliar harusnya James dapat Rp 1 triliun.
James senang perkara itu selesai. Lebih senang lagi ia bisa membuat penegak hukum tidak mudah menerima aduan --apalagi tergiur janji kalau berhasil bisa dibagi dua.
Saya lihat James ini salah satu artis inteleltual. Saya lupa kalau James memang seorang insinyur-arsitek. Lebih dari itu. Ia inteleltual dengan literatur yang luas. Buku bacaannya kelas berat. Sampai teori Darwin.
BACA JUGA:PSBS Biak Tunjuk Pelatih Baru
Hubungan internasionalnya juga luas. Terutama di bidang musik.
Ia tahu: bagian royalti pencipta lagu Kantonis lebih besar dari penyanyi. Sedang penyanyi lagu Mandarin dapat bagian lebih besar dari penciptanya. Syair lagu-lagu Kanton dinilai lebih indah dari Mandarin.
Penghasilan James sendiri, dari hak cipta, lebih besar ia dapatkan dari Amerika daripada dari Indonesia.