Gawat! Ternyata Efek Setelah Lakukan Aborsi Sangat Berbahaya

ilustrasi bayi dalam kandungan--
2. Perdarahan berat
3. Nyeri parah
4. Lengan dan kaki pucat, juga terasa dingin
5. Sensasi linglung, kebingungan, gelisah, atau letih
6. Gemetar menggigil
7. Tekanan darah rendah, terutama saat berdiri
8. Ketidakmampuan untuk buang air kecil
9. Jantung berdebar cepat dan keras; palpitasi jantung
10. Sulit bernapas, bernapas dangkal dengan sesak napas
BACA JUGA:5 Manfaat Daun Pandan Untuk Kesehatan Lambung Mengatasi Masalah Pencernaan
4. Kerusakan rahim
Kerusakan rahim terjadi pada sekitar 250 dari seribu kasus aborsi lewat pembedahan dan 1 di antara seribu pada kasus aborsi obat (resep dan nonresep) yang dilakukan pada usia kehamilan 12-24 minggu.
Kerusakan rahim termasuk kerusakan leher rahim, perlubangan (perforasi) rahim, dan luka robek pada rahim (laserasi).
Namun sebagian besar kerusakan ini bisa tidak terdiagnosis dan tidak terobati kecuali dokter melakukan visualisasi laparoskopi.
Risiko perforasi rahim meningkat pada wanita yang sebelumnya telah melahirkan dan bagi mereka yang menerima anestesi umum pada saat aborsi.