4 Fakta Menarik Benteng Keraton Jogja
4 Fakta Menarik Benteng Keraton Jogja-Net-Net
PAGARALAMPOS.CO - Benteng Keraton Jogja merupakan bangunan perlindungan utama dari serangan musuh.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.
Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati.
1. Kata benteng yang merupakan serapan kata Bahasa Portugis
Pernah penasaran gak, kenapa benteng disebut 'benteng'? Menurut laman Kraton Jogja, benteng dalam keraton awalnya disebut dengan baluwarti.
BACA JUGA:Baterai Smartphone Ngedrop? Lakukan 6 Tips Cepat Untuk Mengatasi Masalah Kehabisan Daya
BACA JUGA:Romantis! Rekomendasi 6 Wisata Malam di Kota Solo
Baluwarti adalah serapan kata dalam bahasa Portugis, yakni baluarte yang artinya benteng.
Anggapan bahwa penyebutan baluwarti memiliki kesamaan bunyi dengan kata baluarte ini semakin dikuatkan dengan tahun pembangunannya yang sama Tamansari.
Dan kedua bangunan tersebut dibangun oleh oleh seorang arsitek berkebangsaan Portugis, lho!
2. Bentuk awal benteng keraton yang terbuat dari gelondong kayu
Benteng Keraton Jogja tak serta merta berbentuk seperti sekarang.
BACA JUGA:Mengenal 12 Desa Wisata Sekitar Candi Borobudur
BACA JUGA:Pesona Dataran Tinggi Cagar Alam Kawah Ijen
Awalnya, benteng dibuat dari jajaran dolog atau gelondong kayu yang kemudian diperkuat sampai memiliki ketebalan dua batu (setara lebar 55 cm) dan longkangan selebar 2,4 meter yang diurug menggunakan tanah hasil galian jagang (parit) setinggi 3,7 meter dari permukaan tanah awal.
Tujuan dari pemberian longkangan benteng tersebut untuk digunakan sebagai pelataran bagian dalam di mana prajurit dapat berjaga.