4 Fakta Menarik Benteng Keraton Jogja
4 Fakta Menarik Benteng Keraton Jogja-Net-Net
Tak jauh berbeda dengan saat pendudukan Jepang.
Rakyat ketakutan akan perilaku penjajah hingga mencari perlindungan.
BACA JUGA:Perjalan Sejarah Jebakan Jenderal De Kock kepada Pangeran Diponegoro Saat Momen Ramadan
BACA JUGA:Wajib Kunjungi 5 Destinasi wisata sekitar Danau Toba
Di saat itu Sri Sultan Hamengku Buwono IX memutuskan untuk menampung dan membiarkan mereka tinggal di dalam dan sekitar benteng bahkan sampai masa pendudukan Jepang berakhir.
Sayang, seiring berkembangnya waktu justru banyak rumah menempel benteng, mengeruk dinding benteng agar mereka memiliki ruang yang lebih luas, hingga menjebol tembok benteng untuk akses keluar-masuk.
Tak cuma membuat benteng rusak, tapi bagian-bagian tertentu bahkan tak terlihat sisanya dan tertutup permukiman.
Dari lima plengkung kini hanya dua yang tampak utuh melengkung, yakni Plengkung Wijilan dan Plengkung Gadhing.
Dan dalam laman Kraton Jogja juga dijelaskan bahwa bangunan Tulak Bala yang utuh yaitu Pojok Beteng Wetan, Pojok Beteng Kulon, dan Pojok Beteng Lor.
Sedangkan sisa tembok benteng yang utuh adalah dari Plengkung Gading ke timur sampai dengan Pojok Beteng Wetan.*