BACA JUGA:Ritual Pengorbanan Manusia Yang sangat Brutal! Ini 7 Fakta Mengerikan Suku Maya
BACA JUGA:Merasakan Esensi Ramadhan, 5 Kuliner khas Ramadhan dari Tanah Pakistan
Tercatat, proyek pembangunannya melibatkan insinyur zeni, penjaga, 3.000 kuli pribumi, dan beberapa tahanan yang dihukum kerja paksa.
Selain itu guna menghemat biaya pengangkutan, batu bata dan genting dibuat di dekat benteng dengan mendirikan tungku-tungku pembakaran.
Bangunan ini mulai ditempati para prajurit pada 1844 sekalipun pembangunannya belum selesai.
Sebagai penghormatannya pada Raja Belanda, bangunan yang akhirnya rampung pada tahun 1850 itu diberi nama “Willem I”.
BACA JUGA:Timnas Jerman di EURO 2024, Jamal Musiala Senang Bukan Main Toni Kroos Kembali dari Pensiun
BACA JUGA:Menggali Sejarah Suku Maya yang Hilang
3. Pengaruh Revolusi Belgia
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, pendirian Benteng Pendem Ambarawa berkaitan dengan bergolaknya Revolusi Belgia pada 1830.
Waktu itu, terjadi pergolakan pada masyarakat Belgia yang berusaha memisahkan diri dengan Kerajaan Belanda.
Mereka ingin memisahkan diri karena dasar perbedaan agama dan ekonomi.
Adanya pergolakan itu menjadi dasar Gubernur Hindia Belanda waktu itu, Jenderal Van Der Bosch, untuk mendirikan benteng-benteng pada beberapa titik di Pulau Jawa, salah satunya di Ambarawa.
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Anak Ajaib Thailand Gagalkan Kemenangan Korea
BACA JUGA:Jejak Sejarah Peradaban Masyarakat Kuno di India
Waktu itu, Ambarawa dipilih sebagai titik pertahanan karena letaknya yang berada di jalur yang menghubungkan Semarang dengan pedalaman.