BACA JUGA:Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Begini Sejarah Candi Gedong Songo
Di atas selasar kedua inilah tubuh candi berdiri.
Di sisi barat, terdapat lubang semacam pintu pada ketinggian sekitar 2 meter dari selasar kedua.
Dahulu, mungkin ada tangga naik dari selasar kedua menuju pintu di tubuh candi.
Namun sekarang, tangga tersebut sudah tidak ada lagi, sehingga sulit bagi pengunjung untuk masuk ke dalam ruangan di tubuh candi.
BACA JUGA:Mitos Megahnya Air Terjun Madakaripura Menjadi Tempat Bertapa Gadjah Mada
BACA JUGA:Dari Perdikan Cahyana! Begini Sejarah Pembuatan Saka Tatal Masjid Agung Demak
Konon, ruangan di dalam candi ini cukup luas dan dapat menampung sekitar 30 orang.
Susunan bata pada kaki, dinding tubuh, dan atap candi diatur sedemikian rupa sehingga membentuk gambar berpola geometris dan lekukan-lekukan yang indah.
Candi Brahu mulai dipugar tahun 1990 dan selesai pada, 1995.
Menurut masyarakat di sekitarnya, tidak jauh dari Candi Brahu dahulu terdapat beberapa candi lain, seperti Candi Muteran, Candi Gedong, Candi Tengah, dan Candi Gentong.
BACA JUGA:Sudah Tahu Belum? Ini 5 Tips Terbaik Untuk Menambah Berat Badan Secara Sehat Saat Berpuasa!
BACA JUGA:Tak Perlu Cemas! Ini Dia 5 Tips Mengatasi Telat Haid Secara Efektif
Namun sekarang, kesemua candi itu sudah tidak terlihat.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa Candi Brahu lebih tua daripada candi-candi lain di sekitar Trowulan dan diperkirakan berdiri pada abad ke-15.
Di sekitar kompleks candi, juga pernah ditemukan benda-benda kuno lainnya seperti alat upacara dari logam, perhiasan dan benda-benda dari emas, serta arca-arca logam yang menunjukkan ciri-ciri ajaran Buddha.