1. Kehidupan politik
Pendiri Kerajaan Kutai, Kudungga, awalnya diperkirakan adalah seorang kepala suku lokal.
BACA JUGA:Thiago Motta, Tetap Puas dengan Performa Bologna
BACA JUGA:Jangan Khawatir! Ini Dia Mengatasi Gatal Tanpa Ribet 5 Solusi Sederhana Yang Perlu Anda Coba
Setelah turun takhta digantikan oleh Asmawarman sebagai raja.
Asmawarman mendapat julukan Wamsakerta atau pembentuk keluarga atau dinasti Hindu dalam prasasti Yupa.
Setelah Asmawarman turun takhta, Kerajaan Kutai dipimpin oleh putranya yaitu Raja Mulawarman.
Pada masa kepemimpinan Mulawarman Kerajaan Kutai mengalami kejayaan yang dibuktikan dengan wilayah kekuasaannya yang mencapai seluruh Provinsi Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Mau Rambut Anda Sehat? Ini 5 Tips Mengatasi Ketombe Dengan Mudah dan Praktis
BACA JUGA:Serunya Bulan Puasa! Non-Muslim Ikut Meramaikan dalam Berburu Takjil
2. Kehidupan ekonomi
Posisi strategis Kerajaan Kutai yang ada di tepi Sungai Mahakam mempunyai dampak yang baik untuk masyarakat yang bekerja di bidang pertanian.
Selain itu banyak pula yang berdagang bahkan dengan negara asing seperti China dan India, karena letaknya yang berada pada jalur perdagangan.
Wilayah Kutai ada di antara jalur perdagangan strategis yang menghubungkan Selat Makassar, Filipina, sampai ke negeri China.
Masyarakat Kerajaan Kutai hidup dengan makmur dan sejahtera karena perdagangan cukup ramai dengan hasil pertanian yang melimpah. Selain itu mata pencarian masyarakat Kutai yang lain adalah beternak.
BACA JUGA:Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu, Begini Kesaksian Korban Selamat
BACA JUGA:Bandara Atung Bungsu Pagar Alam Kembali Beroperasi
3. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Kutai
Seperti disebut pada prasasti Yupa, masyarakat Kerajaan Kutai banyak yang menganut agama Hindu.