Candi-candi tersebut merupakan warisan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (927 Masehi).
BACA JUGA:Serunya Bulan Puasa! Non-Muslim Ikut Meramaikan dalam Berburu Takjil
BACA JUGA:Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu, Begini Kesaksian Korban Selamat
Meskipun memiliki nama asli Candhi Gedhong Sanga yang artinya sembilan bangunan candi, saat ini hanya sekitar lima candi yang dapat dilihat di kompleks ini.
Salah satunya adalah candi yang terletak di puncak tertinggi dan disebut Puncak Nirwana.
3. Diyakini sebagai Tempat Tinggal Para Dewa
Candi yang berada di lereng Gunung Ungaran memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar letaknya.
Sejak zaman dahulu, umat Hindu meyakini bahwa gunung tersebut adalah kediaman para dewa dan dianggap sebagai lokasi suci tempat persembahan kepada leluhur roh mereka.
BACA JUGA:Bandara Atung Bungsu Pagar Alam Kembali Beroperasi
BACA JUGA:Surga Kuliner, Ini 9 Referensi Ide Menu Buka Puasa Khas Bandung dengan Kelezatan yang Tiada Tara!
Oleh karena itu, candi ini sering digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu.
4. Terdapat Percampuran Dua Budaya
Candi Gedong Songo juga menunjukkan adanya akulturasi budaya.
Hal tersebut tergambar dengan adanya kepercayaan kepada Parswadewata.
Di India, tradisi Hindu lebih diutamakan kepada Tri Murti yang terdiri dari dewa Brahma, Wishnu, dan Siwa.
BACA JUGA:Mitos Megahnya Air Terjun Madakaripura Menjadi Tempat Bertapa Gadjah Mada
Tetapi di Gedong Songo berwujud kepercayaan kepada Parswadewata.