Memiliki wilayah kekuasaan yang luas, serta pelabuhan yang ramai dikunjungi kapal-kapal asing.
Tidak ketinggalan, catatan Tomé Pires juga mendeskripsikan kehebatan armada kapal laut Kerajaan Haru, yang mampu melakukan pengontrolan lalu lintas kapal-kapal melalui Selat Melaka pada masa itu.
Sementara, dalam Sulalatus Salatin disebutkan, kebesaran Kerajaan Haru sebanding dengan Malaka, dan Pasai.
Melihat fakta-fakta itu, menjadikan wilayah Kerajaan Haru sangat potensial.
BACA JUGA:Alex Rins: Ducati Sangat Kuat, Marquez Bisa Juara MotoGP
Tak heran, Gajah Mada berhasrat menundukkan kerajaan tersebut. Karena dengan menundukkannya, pengaruh kerajaan lain dari Asia Tenggara dapat terbendung.
Selain itu, Majapahit akan berhasil meningkatkan eksistensinya sebagai kerajaan paling berpengaruh di Nusantara.
Di samping itu, Majapahit akan menjadi negara dengan perekonomian yang kuat.
Muncul sumber dari Kronik China, menyatakan bahwa sebelum Kerajaan Haru dikuasai oleh Majapahit, terlebih dahulu dikuasai oleh China sejak tahun 1282.
BACA JUGA:2023, 148 Terduga Teroris Ditangkap
Tunduknya Haru pada China tersebut, dibuktikan dengan pengiriman upeti dari Haru pada Kaisar China tahun 1295.
Pasca kekuasaan Majapahit terhadap Haru yang tidak terlacak tahunnya, kerajaan tersebut kembali dikuasai oleh China.
Pendapat ini berdasarkan Kronik China bahwa Su-lu-tang-husin mengirimkan upeti ke China pada 1411.
Kimungkinkan, tunduknya Haru pada China bersamaan waktunya dengan masa pemerintahan Wikramawardhana.
BACA JUGA:Resep Ikan Gabus Lezat, Ini 5 Manfaat Ikan Gabus Variasi Menu Sehat Untuk Keluarga Yuk Cobain!
Di mana, Majapahit yang tengah dalam kemelut Perang Paregreg antara Wikramawardhana (Majapahit Barat) dengan Bhre Wirabhumi (Majapahit Timur), kehilangan banyak wilayah jajahannya. (*)