Momen pahit itu menjadi titik terendah dalam hidup Narendra. Sekaligus mengawali kisahnya dengan seorang perempuan bernama Ajeng.
Pasalnya, baik Ajeng maupun Narendra sama-sama tengah menemui keterpurukan. Namun tanpa mereka sadari, kepahitan hidup justru membuat keduanya semakin dekat dan saling membutuhkan.
Hingga suatu hari, hubungan keduanya menemui kendala berat yang begitu menyakitkan. Perbedaan status sosial antara Narendra dan Ajeng bak menjadi tembok penghalang yang sulit mereka tebus.
Menampilkan Kisah Pararel Masa Lalu dan Masa Kini
BACA JUGA:Hobby Makan Sayur? Ini 5 Menggali Nutrisi Sayur Kailan Untuk Kecantikan dan Kesehatan Anda!
Hal yang cukup menarik dari sinopsis Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti adalah penyajian kisah pararelnya. Bagaimana tidak, film ini menampilkan 2 zaman berbeda antara masa lalu dan kehidupan di masa kini.
Meski menggambarkan dua kisah beda zaman secara bergantian, namun eksekusinya sangat mulus dan teratur.
Kisah Narendra di muda masih fokus terkait perjalanan percintaannya dengan Ajeng. Keduanya terus bergulat dengan cerita klise tentang hubungan asmara terlarang.
Sementara di sela-sela peliknya perjuangan Narendra dan Ajeng, ada Angkasa masa kini yang mengalami krisis pernikahan.
BACA JUGA:Pernah Makan Tempe? Ini Dia 5 Manfaat Tempe Makanan Fermentasi Yang Lezat dan Bergizi, Yuk Cobain!
Angkasa merupakan anak Narendra dan Ajeng yang sekarang menemui masalah serupa dengan kedua orang tuanya dulu.
Menariknya, meski memiliki hubungan darah yang kental, Angkasa dan Narendra memegang prinsip hidup berbeda.
Hal inilah yang akhirnya kerap menimbulkan konflik antara keduanya. Tak ingin menyerah, baik Angkasa maupun Narendra terus berupaya untuk menemukan koneksi antara keduanya.
Menghadirkan Banyak Pesan Moral
BACA JUGA:Tak Hanya Untuk Resep Dapur! Ini 5 Rahasia Kecantikan Kulit Dengan Daun Bawang Sebagai Bahan Alami
Kapasitas kisah Narendra tahun 1987 di Ibu Kota, cenderung dominan daripada masa tuanya saat ini.