Tim Kuning-Hijau sebenarnya tidak kekurangan upaya untuk menggempur musuh.
Namun, jumlah 4 gol saja dari total 46 tembakan membuktikan masalah Australia terletak pada efisiensi peluang.
Menurut data FBRef, jumlah percobaan mereka tertinggi keempat dari semua kontestan fase grup Piala Asia 2023.
Parahnya, selain cuma menghasilkan 4 gol, tembakan pemain Australia hanya mampu menemui sasaran 8 kali.
Dengan kata lain, sebanyak 38 upaya atau 83 persennya tercecer kemana-mana, entah meleset ataupun diblok musuh.
Hal itu ironis karena timnas Indonesia saja berhasil melepaskan 7 tembakan jitu hanya dari 27 percobaan.
Kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi Arnold, tetapi sebaliknya bisa dimanfaatkan timnas Indonesia.
Dengan angka rerata penguasaan bola 35,5 persen (terendah keempat), Sang Garuda terbiasa tampil di bawah tekanan musuh untuk kemudian mengintip celah dan menusuk balik lewat serangan kilat.
BACA JUGA:Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu, Membeberkan Dua Kunci Sukses
Jika melawan Jepang saja Indonesia bisa mencuri gol, tak ada keraguan bahwa Tim Merah-Putih dapat melanjutkannya saat bertemu Australia.
Arnold sepertinya mewaspadai ancaman ini.
Ia meminta tim asuhannya meningkatkan kualitas penyelesaian akhir, tidak sekadar mendominasi lawan.
"Statistik menunjukkan bahwa kami menghabiskan waktu paling lama di wilayah permainan lawan dari siapa pun, dan memasuki kotak penalti serta melakukan sentuhan paling banyak," kata Arnold.
BACA JUGA:Berhasil Mencetak Sejarah di Piala Asia 2023
"Saya hanya duduk dan menonton Jepang serta Korea Selatan, dengan para pemain Premier League, kesulitan melawan pertahanan berlapis."