Mobil matik membutuhkan lebih banyak jenis oli, seperti oli matik dan filter oli.
Namun, Lung Lung menyebutkan bahwa perawatan mobil matik lebih mudah dilakukan jika dilakukan secara teratur.
“Biasanya, setiap 20 ribu kilometer oli matik harus diganti, dan setiap 40 ribu kilometer filter oli matiknya juga perlu diganti. Kalau ini dilakukan, mobil matik Anda akan tetap dalam kondisi baik,” tambahnya.
Meski mobil matik memiliki komponen lebih kompleks dibandingkan mobil manual, teknologi transmisi otomatis modern dirancang agar lebih tahan lama dan praktis dalam perawatan.
BACA JUGA:Tesla vs BYD, Siapa Raja Mobil Listrik? Berikut Ulasan Lengkapnya!
Dengan mengikuti jadwal perawatan rutin, pemilik mobil matik dapat menghindari kerusakan yang lebih serius.
Faktor Ekonomis dan Pilihan Konsumen
Salah satu alasan utama konsumen memilih mobil manual adalah harga beli yang lebih terjangkau.
Lung Lung menjelaskan bahwa mobil manual biasanya lebih murah sekitar 15-20 juta rupiah dibandingkan versi matiknya.
Bagi mereka yang mencari opsi hemat di awal, mobil manual sering menjadi pilihan yang menarik.
Namun, dari sisi kenyamanan, mobil matik memiliki keunggulan, terutama bagi mereka yang sering berkendara di perkotaan dengan lalu lintas padat.
Dengan mobil matik, pengemudi tidak perlu sering menginjak kopling atau mengganti gigi, sehingga berkendara menjadi lebih praktis.
Mana yang Lebih Baik?
BACA JUGA:Suzuki Fronx 2025, Mobil Murah dengan Fitur Mewah, Cuma Segini Harga Barunya!
Pilihan antara mobil manual dan matik pada akhirnya bergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.