Sistem CVT memungkinkan pengendara berkendara dengan mudah tanpa perlu memikirkan perpindahan gigi.
Jika motor matik menggunakan rantai, pengendara akan menghadapi sejumlah masalah seperti kebisingan, getaran, dan perawatan tambahan.
Rantai yang berbahan logam cenderung menghasilkan suara bising, apalagi jika sudah longgar atau tidak dirawat dengan baik.
Sebaliknya, CVT yang menggunakan belt karet menghasilkan suara yang lebih halus, menjadikan pengalaman berkendara lebih menyenangkan.
BACA JUGA:Maka Motors, Inovasi Motor Listrik Indonesia Siap Menggebrak Pasar, Cek Keunggulannya Disini!
Selain itu, sistem CVT membutuhkan perawatan yang lebih sederhana.
Pengendara motor matik hanya perlu memeriksa dan mengganti belt CVT secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.
Hal ini jauh lebih praktis dibandingkan motor berantai yang membutuhkan pelumasan, penyetelan, dan pembersihan rutin.
3. Kepraktisan dan Efisiensi untuk Pengendara Perkotaan
BACA JUGA:Polytron Fox-500, Motor Listrik Masa Depan dengan Jarak Tempuh 130 km, Ini Kecanggihannya!
Sistem CVT lebih cocok untuk kebutuhan pengendara di kota besar.
Lalu lintas yang sering macet membuat perpindahan gigi manual terasa merepotkan.
Dengan motor matik, pengendara bisa lebih fokus menikmati perjalanan tanpa harus sibuk memikirkan pengaturan gigi.
Walaupun belt CVT memiliki kelemahan seperti masa pakai yang terbatas dibandingkan rantai logam, pengorbanan ini terbayar dengan kepraktisan dan kenyamanan yang ditawarkan.
BACA JUGA:Harga Resmi Motor Listrik Honda Siap Dirilis Bulan Ini, Konsumen Menanti Gebrakan AHM
Sistem CVT juga mengurangi risiko rantai lepas atau putus, masalah yang sering dialami motor berantai jika tidak dirawat dengan baik.