KORANPAGARALAMPOS.CO- Samudra telah lama menjadi simbol misteri yang menyimpan rahasia tak terhingga di kedalamannya,
namun salah satu fenomena paling membingungkan yang berasal darinya adalah suara-suara janggal yang terdengar dari dasar laut.
Suara-suara ini, yang sering kali terekam oleh alat pendeteksi bawah air atau didengar oleh para pelaut, memiliki karakteristik yang sulit dijelaskan.
Beberapa suara terdengar seperti dentingan logam yang bergema, erangan panjang yang menyerupai makhluk hidup, atau bunyi ritmis yang seolah berasal dari mesin yang berfungsi di tempat yang tak terjangkau manusia.
BACA JUGA:Bikin Penasaran, Fakta Menarik tentang Monumen Yonaguni Misteri Bawah Laut Jepang!
BACA JUGA:Misteri Gunung Semeru, Cerita Mistis yang Menghantui Para Pendaki
Contohnya, "The Bloop," suara misterius yang pertama kali didengar oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) pada tahun 1997, menjadi salah satu teka-teki akustik terbesar dalam sejarah.
Suara tersebut sangat kuat sehingga terdengar dari ribuan kilometer jauhnya, memicu spekulasi tentang keberadaan makhluk laut raksasa yang belum pernah ditemukan atau aktivitas geologis yang belum sepenuhnya dipahami.
Namun, hingga kini, asal-usul suara itu tetap menjadi subjek perdebatan yang terus menggugah rasa penasaran. Selain
"The Bloop," ada pula suara-suara lain yang tak kalah mengundang tanda tanya, seperti "The Upsweep," "The Julia," dan "The Slow Down,"
BACA JUGA:Yuk Simak! Misteri Stonehenge Mengungkap Keajaiban dan Rahasia Pembangunannya
BACA JUGA:Kalian Sudah Tahu? Fakta Menarik Tentang Lake Hillier Keunikan dan Misteri Danau Merah Muda
yang masing-masing memiliki pola frekuensi unik dan terjadi di lokasi yang berbeda-beda di Samudra Pasifik dan Atlantik.
Pola-pola ini tidak hanya sulit dijelaskan, tetapi juga tidak konsisten, sering kali hanya muncul pada waktu-waktu tertentu atau dalam jangka waktu yang terbatas.
Para ilmuwan mencoba menjelaskan fenomena ini dengan berbagai teori, mulai dari aktivitas gunung berapi bawah laut, pergeseran lempeng tektonik,