Jarak tempuhnya berkisar antara 384 kilometer hingga 481 kilometer, jauh lebih baik daripada Mazda MX-30.
Tenaga maksimalnya mencapai 217 PS dengan torsi 350 Nm pada varian Long Range.
Pilihan Lain yang Lebih Ekonomis
Di luar BYD Seal dan Hyundai Ioniq 5, pasar mobil listrik Indonesia juga diramaikan oleh merek lain seperti Wuling, Morris Garage (MG), GAC Aion, dan Chery.
BACA JUGA:Corolla Altis Generasi 10, Mobil Bekas yang Masih Ganteng, Haganya Cuma Segini!
Produk-produk ini tidak hanya lebih terjangkau, tetapi juga menawarkan jarak tempuh dan spesifikasi yang lebih memadai.
Sebagai contoh, Wuling Air EV, mobil listrik kompak, menjadi favorit di kalangan masyarakat karena harga yang bersahabat serta kepraktisannya.
Sementara itu, MG dan GAC Aion mulai menunjukkan daya saing dengan menawarkan fitur-fitur canggih dengan harga lebih kompetitif.
Mengapa Mazda Mahal?
BACA JUGA:Benarkah Kopling Mobil Manual Bisa Rusak Setelah Terobos Banjir? Ini Penjelasannya!
Mazda dikenal dengan filosofi desain dan teknologi unik, seperti KODO Design dan mesin SkyActiv yang memberikan pengalaman berkendara premium.
Namun, di segmen mobil listrik, strategi ini kurang efektif.
Dengan spesifikasi baterai kecil dan jarak tempuh terbatas, sulit bagi Mazda MX-30 untuk bersaing dengan merek lain yang menawarkan lebih banyak fitur dengan harga lebih rendah.
Di sisi lain, merek seperti BYD dan Hyundai mendapatkan keuntungan dari skala produksi besar dan insentif pemerintah, yang memungkinkan mereka menawarkan harga kompetitif.
Bahkan Hyundai Ioniq 5 mendapatkan status sebagai mobil listrik buatan dalam negeri, yang membantu menekan biaya produksi.