BACA JUGA:Honda Revo, Motor Baru Kuat dan Hemat untuk Pekerja Keras, Cuma Segini Harganya!
"Saya buat lembaga sendiri. Namanya KTR --komunitas tanpa riba", katanya. Lingkupnya hanya Malang. Anggotanya sekitar 200 orang.
Tahun lalu Rendra kedatangan tamu: pengurus Partai Keadilan Sejahtera, PKS. Ia diminta jadi caleg PKS untuk DPRD kota Malang. Dapilnya Lowokwaru.
Waktu minta izin ibunya, sang ibu mengizinkan. Waktu minta izin istrinya, sang istri menolak: takut Rendra masuk penjara.
Di kota Malang memang pernah terjadi: semua anggota DPRD-nya masuk penjara. Kecuali satu orang.
BACA JUGA:Alva Targetkan 40 Titik SPKLU Motor Listrik di Jabodetabek hingga Akhir 2024, Ini Titik Lokasinya!
Rendra punya jalan keluar. Semua aset dialihkan atas nama istri. Kalau kelak bernasib seperti anggota DPRD yang lalu itu asetnya aman. Toh aset itu didapat sebelum jadi anggota DPRD.
Kini Rendra anggota DPRD. Ia bertekad tidak akan korupsi. Usahanya sudah cukup besar. Gajinya sebagai anggota DPRD akan dihabiskan untuk melayani banyaknya proposal dari dapilnya. Ternyata proposal permintaan dana seperti itu banyak sekali.
"Sudah berapa lama memelihara jenggot seperti ini? Sejak masuk PKS?"
"Bukan. Sejak jauh sebelum masuk PKS. Sejak hijrah tahun 2013".
Selama kunjungan di Tiongkok ini ia selalu pilih-pilih kalau makan. Dari begitu banyak pilihan ia selalu hanya mengambil ikan dan udang.(Dahlan Iskan)