BACA JUGA:Pastikan Pemilukada di Pagar Alam Aman dan Kondusif
Usaha Rendra itu berkembang karena ia bisa melayani transaksi kecil-kecil. Seratus dolar pun bisa. Banyak yang masuk. Apalagi promosi perusahaan forex itu sangat keras. Sampai pasang logo di kaus klub sepak bola Liga Inggris Fulham dan Aston Villa. Juga di tim Formula One.
"Sering dalam satu bulan bisa dapat hasil Rp 1 miliar," ujar Rendra tadi malam.
Saya memang ngobrol dengan Rendra saat di bus dalam perjalanan dari kantor pusat mobil listrik BYD di luar kota Shenzhen ke Guangzhou. Tiga jam kami dalam bus bersama 38 anggota rombongan lainnya.
Keraguan akan hasil usahanya itu berakhir saat seorang teman ke rumahnya. Si teman "menyadarkan" dirinya. Si teman adalah aktivis kelompok MTR --Masyarakat Tanpa Riba.
BACA JUGA:Jaga Kebersihan Lingkungan, Waspadai DBD
Rendra pun banting setir. Ia meninggalkan bisnis forex yang sulit dibedakan dengan judi online. Ia melakukan apa yang disebut "hijrah". Berpindah menuju jalan hidup yang "bersih".
Tidak sulit. Ia sudah punya modal. Tabungan tanahnya cukup untuk mulai berusaha baru. Ia dirikan real estate. Yakni real estate syariah.
Dua komplek perumahannya diberi nama dua pahlawan dalam hidupnya: Mira Residence dan Dinah Residence. Mira nama istrinya. Dinah nama ibunya.
Saat "hijrah" itulah ia berdoa: semoga usaha barunya dapat hasil lebih banyak dari sebelum hijrah.
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Menuju Era Elektrifikasi, Konversi ke BEV, Begini Pernyataan Toyota!
Doa itu terkabul. Kalau pun tidak hijrah belum tentu tetap sukses. Jasa forex seperti itu kian lama kian turun.
Rendra orang yang teguh. Termasuk dalam bisnis. Perumahannya terbaik di dunia perumahan syariah. Janji lebar jalan, fasilitas umum dan lingkungan yang baik ia penuhi. Ia bangun masjid di situ. Pondok. Tempat berkuda.
"Anda lantas jadi aktivis MTR?" tanya saya.
"Tidak," jawabnya.
"Kenapa?”