KORANPAGARALAMPOS.CO - Kendaraan listrik (EV) semakin diperhatikan sebagai solusi untuk mengatasi dampak pemanasan global.
Namun, penetrasi kendaraan listrik di pasar masih tergolong rendah, dengan hanya 0,86 persen dari total kendaraan terdaftar di AS yang merupakan kendaraan listrik.
Meskipun potensi manfaat lingkungan sangat besar, ada sejumlah tantangan yang menghambat adopsi, termasuk harga yang tinggi dan kekhawatiran akan biaya pemeliharaan.
Salah satu kekhawatiran utama bagi pemilik kendaraan listrik baru adalah lonjakan biaya tagihan listrik setelah beralih dari kendaraan konvensional.
BACA JUGA:Gejala yang Muncul jika Terjadi Kerusakan Internal pada CVT Mobil, Ini Penjelasannya!
Banyak yang berasumsi bahwa penggunaan kendaraan listrik akan secara signifikan meningkatkan tagihan bulanan mereka.
Namun, pengalaman beberapa pemilik menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang tepat, pengelolaan biaya pengisian daya dapat dilakukan dengan efektif.
Salah satu contoh yang menarik datang dari pemilik Tesla bernama @Tesla_GTownTX, yang membagikan tangkapan layar tagihan listriknya di Twitter.
Dalam postingan tersebut, ia menunjukkan bahwa total biaya listriknya hanya sebesar US$2,37.
BACA JUGA:Persaingan Mobil Hybrid di Indonesia Semakin Ketat, Merek Apa Saja yang Terlibat?
Meskipun jumlah ini tampak sangat rendah, pemilik tersebut mengakui bahwa ini lebih tinggi dari biasanya dan merupakan tagihan listrik pertamanya dalam 12 bulan terakhir.
Unggahan ini pun menarik perhatian pengguna media sosial lainnya, menimbulkan berbagai reaksi.
Banyak pengguna Twitter yang meragukan kebenaran informasi tersebut, dengan komentar seperti, "Saya tidak percaya," dan yang lainnya bercanda, "Saya sangat prihatin dengan situasi buruk Anda."
Rasa penasaran ini membuka diskusi tentang bagaimana seseorang dapat mencapai biaya pengisian yang sangat rendah.