Jumlah percepatan pada AT konvensional dibatasi oleh girboks yang dibuat oleh vendor-vendor tertentu.
Ini berarti bahwa CVT memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan rasio gigi, yang memberikan pengemudi pengalaman berkendara yang lebih halus dan efisien.
Pengaruh Ukuran Mesin yang Semakin Kecil
BACA JUGA:BYD Siap Meluncurkan Mobil PHEV di Indonesia, Yuk Intip Spesifikasi dan Keunggulannya!
Seiring berjalannya waktu, pabrikan otomotif terus mengembangkan teknologi yang memungkinkan kendaraan bermesin kecil tetap dapat memberikan performa yang memadai.
Penggunaan mesin kecil ini bukan hanya untuk mengejar efisiensi bahan bakar, tetapi juga sebagai respons terhadap regulasi pemerintah di banyak negara yang semakin ketat dalam hal emisi gas buang.
Dengan mesin yang lebih kecil, emisi gas buang bisa dikurangi, dan CVT membantu dalam mengoptimalkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin kecil tersebut.
Freddy juga menyebutkan bahwa CVT dirancang agar sesuai dengan tren mobil masa kini yang semakin kecil.
BACA JUGA:Diskon Menarik untuk Mobil Hatchback di Bulan Oktober 2024, Segini Besarannya!
Contohnya, beberapa mobil SUV seperti Toyota Rush yang kini menggunakan mesin dengan kapasitas lebih kecil namun tetap dapat memberikan performa maksimal berkat teknologi CVT.
Dengan demikian, CVT tidak hanya berfungsi sebagai solusi untuk efisiensi bahan bakar, tetapi juga membantu mobil-mobil modern dengan mesin kecil tetap bersaing dalam hal performa.
Masa Depan CVT dalam Industri Otomotif
Melihat tren saat ini, penggunaan CVT di mobil-mobil baru diperkirakan akan terus meningkat.
BACA JUGA:ION Mobility M1-S, Skuter Listrik Futuristik dengan Performa Tinggi, Ini Dia Spesifikasinya!
Pabrikan otomotif semakin menyadari bahwa CVT tidak hanya memberikan keunggulan dalam hal efisiensi bahan bakar, tetapi juga mendukung perkembangan mobil yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, pengalaman berkendara yang lebih halus tanpa hentakan perpindahan gigi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.