KORANPAGARALAMPOS.CO - Motor bebek bergaya trail kini menjadi salah satu segmen yang diminati di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia.
Salah satu model yang berhasil menarik perhatian adalah Yamaha PG-1.
Namun, meski sudah dipasarkan di negara-negara tetangga, hingga saat ini Yamaha Indonesia belum juga menghadirkan PG-1 di pasar domestik.
Pertanyaannya adalah, kapan waktu yang tepat bagi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) untuk mulai menawarkan motor ini di Tanah Air?
BACA JUGA:Ternyata Ini Fungsi Oli Gardan pada Motor Matic yang Jarang Diketahui!
Peluang Besar di Pasar Indonesia
Yamaha PG-1 dijual di Thailand dengan harga 64.900 Baht atau sekitar Rp30,4 juta, sementara di Malaysia motor ini dibanderol RM 6.998 atau setara Rp24 juta.
Jika dibandingkan dengan pesaing di kelas yang sama, seperti Honda CT-125 yang dibanderol Rp81,85 juta (dengan status impor dari Thailand), Yamaha PG-1 memiliki potensi besar untuk menarik konsumen di Indonesia.
Bila Yamaha PG-1 nantinya diproduksi secara lokal oleh YIMM, harga motor ini bisa lebih bersaing dengan Honda CT-125, terutama jika YIMM menerapkan strategi produksi dalam negeri seperti yang dilakukan pada model Yamaha XSR 155. Saat pertama kali dirilis di Thailand, XSR 155 dijual seharga 91.500 Baht atau sekitar Rp42 juta.
BACA JUGA:Honda CG125 Reborn, Motor Klasik dengan Harga Terjangkau, Ini Harga dan Spesifikasinya !
Namun, ketika masuk pasar Indonesia dengan status produksi lokal, harga motor ini turun menjadi Rp36 juta.
Dengan demikian, Yamaha PG-1 memiliki peluang besar untuk diterima dengan baik di Indonesia, terutama jika harga jualnya bisa ditekan melalui produksi lokal.
Bagi para penggemar motor bebek bergaya trail, Yamaha PG-1 bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan Honda CT-125 yang sudah memiliki harga cukup tinggi.
Keputusan Masih dalam Kajian
BACA JUGA:Jangan Asal Menghitung Volume Oli Untuk Motor Matik, Begini Cara Yang Tepat!