Mesin dengan rasio kompresi yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi, seperti Pertamax atau bahan bakar premium lainnya.
Bahan bakar dengan oktan tinggi lebih tahan terhadap detonasi dini yang dapat menyebabkan knocking, yaitu kondisi di mana campuran udara dan bahan bakar terbakar sebelum waktunya.
Knocking dapat merusak komponen mesin, menurunkan performa, dan memperpendek umur mesin.
Sebaliknya, jika mesin dengan rasio kompresi rendah diberi bahan bakar beroktan tinggi, hal ini juga tidak memberikan manfaat yang signifikan.
BACA JUGA:Benarkah Motor Baru Honda Ini yang Meluncur di Indonesia Pekan Depan?, Simak Penjelasannya Disini!
Justru, bahan bakar dengan oktan yang terlalu tinggi untuk mesin berkompresi rendah tidak akan terbakar secara efisien, yang pada akhirnya mengurangi efisiensi bahan bakar.
Mengapa Kompresi Motor Harus Dipantau Secara Berkala?
Mengukur kompresi motor secara berkala adalah bagian dari perawatan rutin yang harus dilakukan untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal.
Seiring waktu, komponen di dalam mesin seperti piston, cincin piston, dan katup bisa mengalami keausan atau kerusakan, yang menyebabkan penurunan tekanan kompresi.
BACA JUGA:Honda XRE 190 2025 Meluncur, Motor Adventure Ideal untuk Trabasan, Ini Dia Spesifikasinya!
Jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti kehilangan daya, peningkatan konsumsi bahan bakar, atau bahkan kerusakan permanen pada mesin.
Selain itu, pemeriksaan kompresi dapat membantu mendeteksi masalah lebih awal sebelum berkembang menjadi kerusakan yang lebih besar.
Dengan pemeliharaan yang tepat dan perhatian terhadap tekanan kompresi, pemilik kendaraan bisa memperpanjang umur mesin serta menjaga performanya tetap baik.
Kesimpulan
BACA JUGA:Honda CD70, Motor Baru Cocok untuk Kelas Pekerja, Harganya Cuma Segini!
Menghitung rasio kompresi dan memantau tekanan kompresi motor adalah bagian penting dari pemeliharaan mesin yang tidak boleh diabaikan.