Fufu Papa

Kamis 03 Oct 2024 - 21:11 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

Tapi Fufufafa memang penuh persoalan. Ada kebenaran yang harus diungkapkan. Ada agenda politik kepentingan. Bahkan, seperti kata seorang tokoh yang dekat Jokowi-Prabowo, ada yang memanfaatkannya untuk adu domba.

BACA JUGA:Jelang UTS, Ingatkan Siswa Jaga Kesehatan

Saya sendiri melihat sebenarnya ini persoalan kejujuran –kalau di politik Amerika Serikat itu penting. Kesalahan begitu besar yang dilakukan oleh Presiden Clinton dimaafkan di sana. Itu hanya karena Clinton jujur mengakui soal hubungannya dengan gadis Lewinsky.

Dari sisi isi, Fufufafa sebenarnya tidak begitu berat –untuk ukuran politik Amerika. Isi Fufufafa menjelekkan Prabowo Subianto dan merendahkan anaknya.

Sebenarnya pemilik akun Fufufafa bisa langsung buka dada: itu memang akun saya. Saat itu umur saya sekian tahun. Suasana saat itu lagi panas: ayah saya lagi bersaing keras untuk jabatan presiden. Wajar kalau saya terpancing membela papa saya.

Lalu minta maaf kepada Prabowo. Secara pribadi. Terbuka. Tinggal Prabowo bagaimana. Memaafkan atau tidak.

BACA JUGA:Kelola Data dan Informasi Warga

Kalau saya jadi Prabowo akan saya maafkan. Anggap saja itu bumbu-bumbu pedas menjelang pemilu. Apalagi, setelah itu, papanya mau menggandeng Prabowo yang dikalahkannya. Dijadikan menteri pertahanan.

Bahkan kelak, di Pilpres awal 2024, papanya mempertaruhkan segala-galanya agar Prabowo jadi presiden. Pun sampai bersitegang dengan partainya sendiri beserta ketua umumnya.

Seandainya saya Prabowo, saya akan menganggap itu keusilan seorang yang baru gede yang terlalu bangga pada ayahnya. Banyak anak belum matang akan seperti itu. Yang penting bagaimana setelahnya.

Selesai. Mestinya.

BACA JUGA:5 Kelebihan Toyota Fortuner Bensin, Mending Mana, Bensin atau Diesel? Tentukan Pilihanmu!

Tapi tidak selesai. Tidak ada yang mau mengakui siapa pemilik akun Fufufafa. Justru Menkominfo yang menegaskan bahwa itu bukan milik Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi.

Ketika didesak siapa pemilik sebenarnya, sang menteri mengatakan masih didalami.

Sang menteri pun mati kutu ketika pertanyaan dibalik: masih didalami kok sudah memastikan bukan milik Gibran.

Masalah Fufufafa pun menjadi pupupapa. Lebih rumit. Ada karakter yang kurang baik di perkembangannya.

Kategori :