Seiring waktu, residu karbon yang menumpuk dapat menyebabkan penurunan performa mesin, seperti akselerasi yang lambat, konsumsi bahan bakar yang boros, hingga mesin yang lebih cepat panas.
Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan harapan pemilik mobil yang menginginkan performa terbaik dan efisiensi bahan bakar maksimal dari mobil mereka.
Selain itu, penting juga untuk diperhatikan bahwa pengisian bahan bakar yang tidak sesuai dapat membatalkan garansi kendaraan.
BACA JUGA:Suzuki Siapkan Tiga Mobil Listrik, Adakah Mobil MPV?
Dalam buku manual Agya dan Calya, Toyota dengan jelas merekomendasikan penggunaan bahan bakar tanpa timbal dengan nilai oktan minimal 92 untuk menjaga performa dan keawetan mesin.
Jadi, jika terjadi kerusakan mesin akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai, biaya perbaikan bisa menjadi tanggung jawab pemilik mobil sepenuhnya.
Mengapa Harus Pertamax?
Menggunakan Pertamax atau bahan bakar lain dengan nilai oktan 92 atau lebih tinggi memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi kinerja dan kesehatan mesin.
BACA JUGA:Raja SUV Terbaru, Toyota Rush Mendominasi Penjualan Mobil Agustus 2024
Pertamax memiliki nilai oktan yang lebih tinggi, sehingga lebih tahan terhadap kompresi di dalam silinder mesin.
Hal ini memungkinkan pembakaran bahan bakar yang lebih efisien dan lebih bersih, yang berarti mesin dapat menghasilkan tenaga lebih optimal tanpa risiko knocking.
Selain itu, Pertamax juga memiliki aditif yang membantu menjaga kebersihan komponen mesin, seperti injektor bahan bakar, katup, dan ruang bakar.
Dengan demikian, penggunaan Pertamax secara konsisten dapat membantu mengurangi risiko penumpukan karbon dan menjaga performa mesin tetap optimal dalam jangka panjang.
Pertimbangan Ekonomi dan Kesadaran
Meskipun perbedaan harga antara Pertamax dan Pertalite mungkin terlihat signifikan bagi sebagian pengendara, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.