KORANPAGARALAMPOS.CO - Toyota Agya dan Calya adalah dua mobil yang sangat populer di segmen Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia.
Selain harganya yang terjangkau, kedua mobil ini juga terkenal dengan efisiensi bahan bakar dan kemudahan perawatannya.
Namun, banyak pengguna yang belum menyadari pentingnya memilih bahan bakar yang tepat untuk menjaga kinerja dan umur panjang mesin mobil mereka.
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mengisi bahan bakar dengan oktan rendah seperti Pertalite (RON 90) alih-alih Pertamax (RON 92), yang direkomendasikan oleh pabrikan.
BACA JUGA:Honda City Type Z, Mobil Bekas yang Banyak Diminati di Pasar, Inilah Alasannya!
Lantas, apa dampaknya jika Agya atau Calya sering mengonsumsi Pertalite?
Pentingnya Menggunakan Bahan Bakar yang Tepat
Menurut peraturan pemerintah, mobil LCGC seperti Toyota Agya dan Calya seharusnya menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan minimal 92, seperti Pertamax.
Hal ini tercantum dalam Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Nomor 29/IUBIT/PER/9/2014.
BACA JUGA:Biar Perpindahan Gigi Mobil Manual Mulus, Ini Dia Tekniknya!
Pada BAB IIIA butir 4 tentang bahan bakar LCGC, disebutkan bahwa mobil bermotor dengan pembakaran cetus api, seperti Agya dan Calya, harus menggunakan bahan bakar dengan Octane Number (RON) minimal 92.
Di bagian belakang mobil-mobil LCGC, termasuk Agya dan Calya, biasanya terdapat stiker yang menginformasikan bahwa mobil tersebut membutuhkan bahan bakar dengan RON 92.
Sayangnya, meskipun rekomendasi ini jelas, masih banyak pemilik Agya dan Calya yang memilih untuk mengisi Pertalite, yang hanya memiliki nilai oktan 90, demi alasan ekonomis.
Padahal, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dapat menimbulkan sejumlah masalah pada kinerja mesin.
BACA JUGA:Penjualan Mobil Listrik BEV Cetak Rekor di Agustus 2024, BYD Memimpin Pasar, Ini Keunggulannya!